Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan

<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinJ9EAdtzdNiYNxUYeKJtGLG5oRS8mQkCvOvAY8nwdurE-8rw0-ge_KTHh0mxB56cM6O6Pjm1HYPHtUSGPawV3YqtoBygKblFDZMXBSbzHmggqA5uYoOsS_NKYVi6I2ewI61VuJWBvukI/s1600/teknologi+penangkapan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinJ9EAdtzdNiYNxUYeKJtGLG5oRS8mQkCvOvAY8nwdurE-8rw0-ge_KTHh0mxB56cM6O6Pjm1HYPHtUSGPawV3YqtoBygKblFDZMXBSbzHmggqA5uYoOsS_NKYVi6I2ewI61VuJWBvukI/s1600/teknologi+penangkapan.jpg" /></a></div><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penerapan teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan adalah penggunaan suatu alat tangkap yang tidak memberikan dampak lingkungan, yaitu sejauh mana alat tangkap tersebut merusak dasar perairan (benthic disturbance), kemungkinan hilangnya alat tangkap, serta kontribusinya terhadap polusi.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Faktor lain bagaimana dampaknya terhadap keanekaragaman sumberdaya (biodiversity) dan target resources yaitu komposisi hasil tangkapan, adanya by catch serta tertangkapnya ikan-ikan muda.  Secara teknis,  suatu alat tangkap ikan dikatakan ramah lingkungan apabila memenuhi kriteria: mempunyai selektivitas yang tinggi, tidak merusak habitat, menghasilkan ikan berkualitas tinggi, tidak membahayakan operator, produksi tidak membahayakan konsumen, by-catchnya rendah, tidak berdampak buruk terhadap biodiversity, tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi, menguntungkan dan dapat diterima secara sosial  (Monintja, 2000).  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Proses seleksi alat tangkap ramah lingkungan dan berkelanjutan dilakukan  dengan menggunakan metode Analitical Hierarchi Process (AHP).  Metode ini merupakan penyempurnaan dari sistem skoring, dimana dengan metode AHP dapat diketahui interaksi dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap alat yang diseleksi.  Diagram alir proses  seleksi dapat  dilihat pada  Gambar 46.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Beberapa kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keramahan suatu alat tangkap terhadap habitat terumbu  karang (Monintja, 2000) adalah : <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span lang="EN-US">(1)</span><span lang="EN-US">  </span></b><span lang="EN-US"><b>Mempunyai selektivitas yang tinggi</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berbagai jenis pancing (angling gear) dan gillnet mempunyai selektivitas yang paling tinggi karena dapat didesain supaya mampu menyeleksi ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Hal ini disebabkan karena ukuran  ikan yang tertangkap pada pancing dan drift gillnet sesuai dengan ukuran/nomor mata pancing dan ukuran mata jaring. Bom ikan dan sianida mempunyai selektivitas yang paling rendah karena semua jenis ikan dalam semua ukuran  yang berada dalam areal penangkapan dapat tertangkap. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBdTOsPK_TiZm42_NzxcUdeqGqdp0r9IF2Fm8SbXrqIgPYdQg_2M6kED4X3rNgTebqzrWk5jg7u0ZPsX2ICkKuCfm8NVh8B3cVpXWbMEs77njyRQv90Eaocjp8hbOAP2ddJ7ZxXCX0bUI/s1600/Picture1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" data-original-height="563" data-original-width="754" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBdTOsPK_TiZm42_NzxcUdeqGqdp0r9IF2Fm8SbXrqIgPYdQg_2M6kED4X3rNgTebqzrWk5jg7u0ZPsX2ICkKuCfm8NVh8B3cVpXWbMEs77njyRQv90Eaocjp8hbOAP2ddJ7ZxXCX0bUI/s320/Picture1.png" width="320" /></span></a><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(2) Tidak merusak habitat</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Seluruh alat penangkapan ikan yang telah dikenal selama ini, dinilai memiliki dampak pengoperasian  yang kecil terhadap habitat apabila nelayan menerapkan metode penanghkapan ikan secara tepat,  kecuali bom ikan dan sianida.  Bom ikan dan  dan sianida tidak hanya merusak habitat ikan tetapi juga dapat membunuh ikan-ikan muda termasuk larva ikan. Radius kerusakan habitat terumbu karang oleh bom ikan dapat mencapai 30 m dari pusat ledakan, sedangkan pada operasional alat tangkap racun ikan (sianida) luas area yang terpengaruh dapat mencapai radius 2 km.   <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(3) Menghasilkan ikan berkualitas tinggi</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berbagai jenis pancing (angling gear), bubu (trap net), sero tancap (pound net) dan bagan apung (lift net)  adalah jenis-jenis alat penangkapan ikan yang telah dikenal menghasilkan ikan masih dalam keadaan hidup dan segar. Ikan yang tertangkap dengan bom ikan dan sianida memiliki kualitas rendah karena ikan yang tertangkap biasanya tulang dan perutnya hancur dan lembek, sehingga mudah busuk.   <o:p></o:p></span></span></div><table cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: left;"> <tbody><tr> <td height="0" width="36"></td> </tr><tr> <td></td> <td><br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2c7goG9jSqZH7HPCiTsvVm7Oku6k5oK5KYN8q-AKPpHwm7F6oPLqLI4biXG9SAG8qqdMLpCVCMudrEz1kPXQAhI0lz3R0Qpf_9gjinLGpnK2HtpN8PFjVpPTlVjFO4CQFdnWbSi5tlDI/s1600/Picture3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" data-original-height="753" data-original-width="781" height="385" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2c7goG9jSqZH7HPCiTsvVm7Oku6k5oK5KYN8q-AKPpHwm7F6oPLqLI4biXG9SAG8qqdMLpCVCMudrEz1kPXQAhI0lz3R0Qpf_9gjinLGpnK2HtpN8PFjVpPTlVjFO4CQFdnWbSi5tlDI/s400/Picture3.png" width="400" /></span></a></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 46.  Diagram alir proses seleksi teknologi penangkapan berwawasan lingkungan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan usaha penangkapan (Monintja dkk, 2002)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(4) Tidak membahayakan nelayan</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Telah diteliti bahwa alat tangkap yang paling aman bagi keselamatan nelayan adalah : pancing tangan (handline), menyusul bagan perahu, gillnet dasar dan pancing tonda, Pengoperasian alat tangkap dengan resiko paling tinggi adalah bom ikan dan sianida.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam pengoperasian bom ikan diperlukan suatu kehati-hatian dari operator, apabila ceroboh, maka dapat berdampak fatal terhadap para nelayan. Beberapa jenis alat penangkapan ikan lainnya yang memerlukan keterampilan yang tinggi dalam pengoperasiannya seperti pole and line, pukat cincin (purse seine), pukat udang (shrimp trawl), juga beresiko dan dapat membahayakan nelayan apabila tidak berhati-hati pada waktu pengoperasiannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(5)  By-catch rendah</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hampir semua alat tangkap yang telah didesain dan dioperasikan dengan menerapkan metode yang tepat memiliki nilai  by-catch relatif rendah, kecuali bom ikan dan sianida yang memiliki nilai relatif by-catch tinggi, karena seluruh jenis dan ukuran ikan dapat tertangkap. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(6) Dampak terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati (biodiversity) rendah</b>. </span></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat tangkap yang memiliki dampak negatif terhadap biodiversity rendah adalah semua jenis pancing (angling gear).</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">  </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hal ini disebabkan karena spesies target penangkapan kedua jenis alat tangkap ini sangat jelas dan terfokus. Alat tangkap lainnya yang dampak negatif</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">  </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">biodiversity</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">  </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">relatif rendah adalah jaring insang yang dioperasikan di permukaan perairan (surface gillnet). Bagan perahu, sianida dan bom ikan dinilai memiliki dampak negatif yang tinggi terhadap biodiversity .</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(7)  Tidak membahayakan ikan yang dilindungi</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jenis alat tangkap yang tidak menangkap ikan yang dilindungi adalah: pancing tonda dan pancing cumi.  Alat yang paling berpeluang menangkap ikan yang dilindungi adalah bom ikan, sianida, dan berbagai jenis jaring pukat.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><br /><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><center><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="280" src="https://www.youtube.com/embed/z5lsEYGClRE?list=UUvWPH6BuWtStHIgq2xAiYjQ" width="454"></iframe><center><br /></center></center>

Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan

Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan Penerapan teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan adalah penggunaan suatu alat tangkap yang ...

Read more »

Pengertian Istilah dan Methode Penangkapan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQdctNVCirGxGtsciTfGeAfsZXbpcC1l-VWm9erus2OtRz8CvDbC7k2c2aqY1VKelM_kKtBBAwIINk8LkZWeFN54AmrCo3jDqVc40PvCkgF1OfujDHRS1kHbX_8O8FAmb2vw_YqHE0Jc/s1600/Picture1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="543" data-original-width="759" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEQdctNVCirGxGtsciTfGeAfsZXbpcC1l-VWm9erus2OtRz8CvDbC7k2c2aqY1VKelM_kKtBBAwIINk8LkZWeFN54AmrCo3jDqVc40PvCkgF1OfujDHRS1kHbX_8O8FAmb2vw_YqHE0Jc/s320/Picture1.png" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span lang="FI">Pengertian Istilah</span></b></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Istilah metode sering digunakan secara bergantian dengan istilah-istilah teknik, cara, sistem ataupun teknologi.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">  Oleh karena itu diperlukan batasan pengertian untuk membedakan istilah-istilah tersebut, sebagai berikut :</span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify;"></div><ol><li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Metode adalah cara kerja bersistem teratur yang didasarkan pada ilmu pengetahuan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.</span></li><li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teknik adalah pengetahuan dan keterampilan membuat atau melakukan sesuatu.</span></li><li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cara adalah jalan atau aturan sistem melakukan sesuatu.</span></li><li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sistem adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh.</span></li><li><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teknologi adalah kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu pengetahuan eksakta, atau pemanfaatan ilmu pengetahuan melalui penggunaan akal dan alat.</span></li></ol><br /><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penangkapan ikan (fishing) adalah kegiatan menangkap atau mengumpulkan biota yang hidup dalam perairan, baik perairan laut maupun perairan umum.  Menurut ensiklopedi perikanan, penangkapan ikan (fishing) adalah beberapa aktivias, selain dari riset imiah yang diselenggarakan oleh sesuatu kapal riset ilmiah, yang melibatkan penangkapan ikan, pengambilan, atau pemanenan ikan; atau beberapa usaha untuk melakukannya; atau beberapa aktivitas yang layak diharapkan untuk menghasilkan dalam penangkapan, pengambilan, atau pemanenan ikan dan beberapa operasional di laut dalam mendukung kegiatan ini. </span></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dengan demikian maka :</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div><div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -72pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Metode penangkapan ikan (fishing method) adalah kemampuan yang berlandaskan ilmu pengetahuan eksakta, atau pemanfaatan ilmu pengetahuan  tentang sifat biologi ikan melalui penggunaan metode dan teknis peralatan tangkap untuk mengumpulkan biota yang hidup dalam perairan, baik perairan laut maupun perairan umum, serta pengembangan dan aplikasi dari ilmu dan teknologi alami untuk proses optimasi dalam operasi penangkapan ikan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Taktik penangkapan (fishing tactics) adalah cara menemukan, mengumpulkan, memanfaatkan sifat biologi ikan dan cara mengoperasikan alat tangkap dalam upaya meningkatkan efisiensi teknis suatu metode penangkapan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Trip penangkapan (fishing trip) adalah jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam satu satuan waktu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Keberhasilan penangkapan fishing success), kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari hasil tangkapan per unit usaha (CPUE).<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Intensitas penangkapan (fishing intensity), pada umumnya, dan terutama untuk penggunaan alat tangkap trawl, usaha penangkapan ikan menggunakan per unit area (misalnya jumlah jam pengoperasian trawl per 100 mil kuadrat).  Dalam teori pendugaan stok, usaha penangkapan ikan yang efektif (atau standar) adalah per unit area harus sebanding dengan tingkat kematian akibat penangkapan ikan melalui hubungan F = q(f/A) dimana (f/A) adalah intensitas penangkapan ikan dan “q” adalah koefisien kemampuan tangkap.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemampuan menangkap ikan (fishing power) dari satu kapal atau satu alat penangkap ikan.  Diukur dengan hasil tangkapan per unit waktu, untuk kepadatan hewan air yang ditentukan.  Kemampuan menangkap ikan bergantung pada: (a) area (atau volume) yang dipengaruhi oleh alat penangkap ikan, berhubungan dengan total area yang dicakup oleh stok (a/A); (b) jumlah hewan yang  ada di area (atau volume) itu, berhubungan dengan stok keseluruhan (n/N); dan (c) perbandingan (p) dari hewan yang ada di area (atau volume) yang dapat ditangkap dengan hasil yang baik oleh alat tangkap.  Jika stok (N) tersebar secara acak dalam area penyebaran (A), proporsi dari stok yang ada di sektor yang dipengaruhi oleh alat tangkap (n/N) akan sepadan dengan (a/A) dan hasil tangkapan (pa/AN).  Dengan kata lain, produk p(a/A) akan memberi suatu ukuran kematian karena penangkapan (fishing mortality) secara langsung.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Zona penangkapan (fishing zone) adalah suatu daerah dengan lebar yang berubah-ubah (hingga 200 mil laut) yang dimulai dari garis pantai atau daerah pesisir sekitarnya, di dalamnya ada pengawasan terhadap akses asing dan domestik dalam memanfaatkan sumberdaya ikan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kapal penangkap ikan (fishing vessel) adalah berbagai jenis kapal atau perahu lain yang digunakan untuk pemanfaatan sumberdaya perairan hayati atau dalam mendukung beberapa aktivitas yang berhubungan dengan hal tersebut.  Definisi ini dapat meliputi beberapa kapal penolong atau satu atau lebih kapal pembantu di laut yang berkaitan dengan penangkapan ikan, tetapi tidak termasuk kapal yang memiliki persiapan, persediaan, penyimpanan, pendinginan, transportasi, atau pengolahan (misalnya kapal induk).<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Armada penangkap ikan (fishing fleet) adalah suatu kumpulan kapal-kapal penangkap ikan dari suatu negara tertentu (misalnya armada penangkap ikan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>) atau penggunaan alat penangkap ikan tertentu (armada trawl).<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat penangkapan ikan (fishing gear) adalah perlengkapan yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan, misalnya perahu umpan, jaring insang, pancing ulur, pukat tarik, rawai, trawl, pukat cincin, perangkap, dan kapal trawl. Setiap alat penangkap ikan mempunyai berbagai bentuk.<o:p></o:p></span></span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>selingan dan hiburan</b></span></div></div><br /><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -72.0pt;"><br /></div><center><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" gesture="media" height="360" src="https://www.youtube.com/embed/y-IN-M0ljcU?list=UUQVWizyXAY0YAEQPqN16t_w" width="354"></iframe><center></center></center>

Pengertian Istilah dan Methode Penangkapan

Pengertian Istilah   Istilah metode sering digunakan secara bergantian dengan istilah-istilah teknik, cara, sistem ataupun teknologi.   Oleh...

Read more »

Tingkah laku ikan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhoVME5MMWFLLO-JYon6C7qY767u47Z9VfKep8-7uluzbOQ_3XTB2UfLfbw01_hfabgFDN7DOcrbjNzijtBH-U9PcalALjjLshPY0x3nIuBjSsXD6B2xaKAi1y6Krj_POydiYSwvQNyfk/s1600/Picture2.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="662" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhoVME5MMWFLLO-JYon6C7qY767u47Z9VfKep8-7uluzbOQ_3XTB2UfLfbw01_hfabgFDN7DOcrbjNzijtBH-U9PcalALjjLshPY0x3nIuBjSsXD6B2xaKAi1y6Krj_POydiYSwvQNyfk/s320/Picture2.png" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tingkah laku ikan<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          Tingkah laku ikan sangat erat berhubungan dengan metode penangkapan ikan.  Perlu dikuasai pengetahuan tentang reaksi ikan terhadap alat penangkapan ikan tertentu, juga pengaruh macam-macam umpan yang digunakan dalam perikanan pancing, tonda dan rawai.  Reaksi tingkah laku ikan terhadap sumber cahaya tertentu, terhadap rumpon, terhadap gelombang suara dan arus listrik.  Kesemuanya itu dapat dimanfaatkan untuk efisiensi operasi penangkapan ikan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          Pemanfaatan sifat biologi ikan dalam menerapkan metode penangkapan yang tepat, dikategorikan ke dalam dua kegiatan utama, yaitu :<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Mengontrol kebiasaan ikan, mempengaruhi, menarik perhatian atau menggiring kelompok ikan ke suatu daerah yang memungkinkan pengoperasian alat tangkap tertentu secara efektif dan efisien.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Pengontrolan peralatan tangkap, yang menyangkut persoalan bagaimana ikan dapat dikumpulkan atau diangkat dari dalam air ke atas kapal dengan suatu unit alat tangkap.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sifat biologi ikan yang sudah dikenal dan dimanfaatkan sebagai dasar dalam metode penangkapan ikan adalah :<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Sifat bergerombol (schooling species)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Tertarik pada cahaya (phototaxis positive)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Beruaya (migration)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">-<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">          </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Diurnal migration<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">-<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">          </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Nocturnal migration<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">-<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">          </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Tidal migration<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">-<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">          </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Oceanic migration<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Tersebar luas (wide dispersion)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Rakus (voracious)<o:p></o:p></span></span></div><h2 style="line-height: normal; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-weight: normal;">Food habit and feeding habits<o:p></o:p></span></span></h2><br /><h2 style="line-height: normal; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; font-weight: normal;"><span lang="EN-US">·<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">         </span></span><!--[endif]--></span><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; font-weight: normal;">Living habitat</span><span style="font-family: "tahoma" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></h2>

Tingkah laku ikan

Tingkah laku ikan           Tingkah laku ikan sangat erat berhubungan dengan metode penangkapan ikan.  Perlu dikuasai pengetahuan tentang re...

Read more »

Jaring Insang (Gill Net)

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSkF-hyaXLQ3U-4hf54gOp-7IsakYMuZnhQBLDipnd1zShBYscz_leXhRrvK_2AweGY315sm87XkrDa51K6vWjKYda5eGIpHfOQZ6hD7MAMFXKXC7Wb-HlybeDxizo7g4YphC9M_M_72A/s1600/Picture7.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="401" data-original-width="608" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSkF-hyaXLQ3U-4hf54gOp-7IsakYMuZnhQBLDipnd1zShBYscz_leXhRrvK_2AweGY315sm87XkrDa51K6vWjKYda5eGIpHfOQZ6hD7MAMFXKXC7Wb-HlybeDxizo7g4YphC9M_M_72A/s320/Picture7.png" width="320" /></a><b><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">   Jaring Insang (Gill Net)</span></span></b></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat tangkap ini dinamakan jaring insang (gill net) didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap (gilled)/terjerat di bagian sekitar tutup insang (operculum) pada mata jaring.  Di Maluku, jaring insang lebih banyak dikenal dengan nama beraneka ragam sesuai dengan jenis ikan yang tertangkap (jaring lema, jaring ikan terbang, jaring lalosi, dsb), dan ada pula yang dinamakan berdasarkan tempat pemasangannya di laut dan jara operasinya (jaring hanyut, jaring tanam, jaring halang/”pele-pele”, jaring dasar, dsb).  Jaring insang dikenal lebih selektif untuk menangkap ikan bila dibandingkan dengan jenis alat tangkap lainnya yang biasa digunakan oleh nelayan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="mso-pagination: none; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jaring insang berperan untuk menangkap ikan-ikan dengan cara menjerat (gilled) pada mata jaring ataupun terbelit-belit (entangled) pada tubuh jaring.  Pada umumnya ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah jenis-jenis ikan yang berenang di perairan (harizontal migration/vertical migration) tidak seberapa aktif, dengan kata lain pergerakan ikan-ikan tersebut terbatas pada suatu kedalaman tertentu.  Jenis-jenis ikan yang umumnya tertangkap dengan jaring insang ialah jenis-jenis ikan yang berenang dekat permukaan/pelagis (cakalang, tuna, ikan terbang, lema, komu, dsb), jenis-jenis ikan dasar/demersal (lalosi, salmaneti, garopa, dsb), juga jenis-jenis udang karang/lobster dan sebagainya<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><i><span lang="SV">a. Definisi</span></i></b><b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jaring insang adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar jaring lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya, dengan perkataan lain, jumlah mata jaring ke arah kedalaman lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah mata jaring ke arah panjang jaring.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">b.Tujuan dan sasaran<o:p></o:p></span></span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pendayagunaan jaring insang ditujukan untuk meningkatkan produksi ikan lewat kegiatan penangkapan dengan menggunakan alat dan metode yang tepat. Dengan cara ini diharapkan nelayan dapat meningkatkan pendapatannya, sehingga salah satu sasaran pembangunan perikanan dapat diwujudkan. Penggunaan jaring insang untuk menangkap berbagai jenis ikan di laut dapat dikatakan ramah lingkungan apabila menggunakan metode penangkapan yang disarankan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kapal atau perahu yang dipergunakan pada operasi penangkapan dengan jaring insang berukuran sesuai dengan ukuran jaring insang yang dipergunakan.  Untuk jaring insang berukuran besar dengan menggunakan kapal besar membutuhkan kesesuaian ukurannya, mesinnya, sifat layak lautnya, pengaturan geladak, peralatan perlengkapannya, kapasitas palka, dan sebagainya, menentukan efektifitasnya sebagai alat operasi penangkapan ikan.  Adakalanya nelayan melakukan modifikasi dari bagian kapal ikan ini sesuai dengan kondisi setempat berdasarkan pengalamannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada perahu penangkap ikan dengan jaring insang dasar, seharusnya ukuran perahu yang cukup luas dan dapat memuat lebih dari dua orang nelayan ditambah dengan hasil tangkapan sehingga kegiatan operasi penangkapan dapat dilakukan dengan mudah. Untuk peningkatan pengembangannya, selain dilakukan penelitian oleh badan yang berwenang, maka monitoring laporan dari nelayan dalam berbagai aspek teknis dan ekonomis perlu tetap dikumpulkan dan dievaluasi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kenyataan bahwa penentuan daerah penangkapan ikan dan deteksi ruaya ikan yang tepat dan cepat adalah merupakan kunci keberhasilan operasi penangkapan ikan.  Sudah sejak berabad-abad para nelayan menggunakan mata dan tanda-tanda lain di perairan dan sekitarnya untuk menentukan lokasi penangkapan ikan.  Antara lain adanya kelompok burung laut yang menyambar ke permukaan laut, adanya gelembung-gelembung udara di perairan, adanya jazad renik yang mengeluarkan cahaya alami dan lain-lain.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pengetahuan nelayan secara turun-temurun dalam menentukan lokasi dan musim penangkapan ikan masih tetap digunakan; juga faktor oseanografis lainnya, seperti :  arus, curah hujan, kondisi awan dan angin, warna perairan, suhu air dan lain-lainnya adalah merupakan alat deteksi alami dari para nelayan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Secara moderen, maka sekarang telah banyak digunakan penggunaan gema (echo-sounder), sonar, net zonde, radio plotter, dsb dalam operasi penangkapan ikan.  Perkembangan teknologi elektronika dewasa ini mengakibatkan adanya revolusi dalam bidang akustik perairan.  Peralatan sonar yang sebelumnya digunakan untuk mendeteksi kapal selam, dikembangkan supaya dapat mendeteksi ikan sehingga berdampak positif pada penentuan daerah penangkapan ikan.   Diciptakannya komputer dan peralatan sonar untuk mendeteksi ikan di perairan memudahkan para ahli perikanan dapat memetakan lokasi-lokasi terdapatnya ikan di daerah penangkapan.  Kaitan tingkah laku ikan dalam masa pemijahan, jenis dan umur ikan, ruaya musiman dan lain-lain merupakan sumber informasi yang penting secara biologis bagi para nelayan untuk menentukan daerah penangkapan ikan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(1) Jaring  insang  dasar  (bottom  gill   net)</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada kedua ujung jaring diikatkan jangkar, yang dengan demikian letak jaring akan telah tertentu.   Karena jaring ini direntang dekat dasar laut, maka dinamakan jaring insang dasar, yang dengan demikian ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar.  Posisi jaring dapat diperkirakan pada pelampung bendera/bertanda yang dilekatkan pada kedua ujung jaring.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penawuran jaring (setting) dilakukan dengan cara, pelampung pada ujung jaring pertama dibuang ke laut terlebih dahulu, jaring dibiarkan dijangkar di dasar laut.  Arah perahu pada saat setting mengikuti arah sepanjang arah penawuran jaring. Dibutuhkan paling sedikit 2 orang untuk menawurkan jaring yakni 1 orang menawurkan jaring dari sisi tali pelampung dan yang lainnya dari sisi tali pemberat.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkJDvN0jHjqzUPOegvYGETBiPScMuH6hC4XhTkmFH7lz9ZmDAebft19AGcn6qD1n3imdNnrFT63FEv6RGy5aajWYRoLePpTk2vfFy-ltkw_-JWPC3zKPcCoW3GCzGZI5YkGvOFBRXgvFo/s1600/RUSTADI.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="1393" height="93" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkJDvN0jHjqzUPOegvYGETBiPScMuH6hC4XhTkmFH7lz9ZmDAebft19AGcn6qD1n3imdNnrFT63FEv6RGy5aajWYRoLePpTk2vfFy-ltkw_-JWPC3zKPcCoW3GCzGZI5YkGvOFBRXgvFo/s400/RUSTADI.png" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 12. Sketsa jaring insang menetap/dasar (bottom gill net)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pengangkatan jaring dilakukan setelah jaring dibiarkan di perairan selama beberapa waktu (2 – 3 jam).  Pelampung besar diangkat terlebih dahulu baru diikuti oleh tali samping atau sisi ujung jaring sehingga tali pemberat dapat diangkat ke atas perahu.  Tali pelampung dan tali pemberat diangkat secara bersamaan.  Pada saat ini perahu dibiarkan bergerak mengikuti arah jaring diangkat.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(2) Jaring insang hanyut/permukaan (drift/surface  gill  net) <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jaring ini dioperasikan (ditempatkan) di permukaan perairan dengan salah satu atau kedua ujungnya tidak diberi jangkar sehingga terbawa hanyut mengikuti gerakan arus. Pada satu titik pada ujung jaring dilekatkan tali, dan tali ini dihubungkan dengan kapal/perahu yang dengan demikian gerakan hanyut oleh kapal/perahu sedikit banyak mempengaruhi posisi jaring. Alat tangkap ini dioperasikan di perairan yang bebas dan ditujukan untuk menangkap ikan-ikan yang berenang di permukaan (pelagis) seperti tuna, cakalang, tongkol, dan sebagainya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwDKph-jxyoeaRcs8ABFQhCs3iY3OnO-w68pTTg41x-2VF4Mwxrcun1mG28U6zibjB5YW5i-i04QAcRZXT8m9uEFmslaQkU_03wOHujJoSR33TXg7uQh3r3cHG4KZ6Be-QkK0JY8MxwzQ/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="253" data-original-width="954" height="105" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwDKph-jxyoeaRcs8ABFQhCs3iY3OnO-w68pTTg41x-2VF4Mwxrcun1mG28U6zibjB5YW5i-i04QAcRZXT8m9uEFmslaQkU_03wOHujJoSR33TXg7uQh3r3cHG4KZ6Be-QkK0JY8MxwzQ/s400/Picture1.jpg" width="400" /></a></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: center;">Gambar 13. Sketsa jaring insang hanyut/permukaan (drift/surface gill net)</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="SV">Pengoperasian jaring insang permukaan menyerupai pengoperasian jaring insang dasar, namun arah kapal/perahu memotong arah arus </span><span lang="EN-US">±</span><span lang="SV"> 30⁰– 45⁰ dan kecepatannya disesuaikan dengan keterampilan nelayan yang menawurkan jaring.  Pada saat ini jurumudi harus tetap menjaga agar perahu tetap mempertahankan arahnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(3) Jaring insang lingkar (encircling gill net atau surrounding gill  net)  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jaring insang lingkar umumnya dioperasikan di perairan pantai yang tidak begitu dalam atau di perairan yang kedalamannya tidak melebihi dari tinggi jaring yang dioperasikan.  <i>Setting </i> dilakukan siang hari atau malam hari dengan mempergunakan alat bantu <i>llight fishing</i>, tetapi umumnya dilakukan pada siang hari dengan satu kapal atau lebih.<i> </i>Setelah menemukan kelompok ikan, nelayan melingkari gerombolan/kelompok ikan tersebut yakni menghadang ikan pada arah larinya.  Supaya gerombolan ikan dapat dilingkari dengan sempurna maka bentuk jaring sewaktu operasi ada yang berbentuk lingkaran, setengah lingkaran, bentuk huruf “V” atau “U”, bengkok-bengkok seperti alun gelombang dan banyak jenis lainnya.</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIf_1YQ0gCRPKLJe6_oK9uwoH_xqueSUPnU4SqnVdxauoaxwrK3sexp1AeD0iE-AMoySoLWTq3vKIaIFhvd7iYZm0APLDomqLhPh6tXb00q8HL2PIb8ILXYv4h2plN5846CgtMBWoFHSI/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="361" data-original-width="824" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIf_1YQ0gCRPKLJe6_oK9uwoH_xqueSUPnU4SqnVdxauoaxwrK3sexp1AeD0iE-AMoySoLWTq3vKIaIFhvd7iYZm0APLDomqLhPh6tXb00q8HL2PIb8ILXYv4h2plN5846CgtMBWoFHSI/s320/Picture1.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><o:p></o:p></span><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><table cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: left;"><tbody></tbody></table><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Gambar 14. Sketsa jaring insang melingkar (surrounding gill net)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jaring ini ditebarkan melingkari gerombolan ikan. Apabila nelayan menemukan gerombolan ikan, maka jaring ditebarkan dengan mengarahkan perahu melingkari gerombolan ikan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="SV">            </span><span lang="SV">Berkumpulnya ikan-ikan disekeliling lampu biasanya disebabkan oleh “positive phototaxis”, mekanisme tertariknya ikan oleh cahaya lampu belum diketahui dengan jelas, namun diduga bahwa berkumpulnya ikan-ikan di bawah cahaya lampu disebabkan oleh keinginan untuk mencari intensitas cahaya yang sesuai.  Peristiwa berkumpulnya ikan di bawah cahaya dapat dibedakan sebagai berikut :<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="SV">1)<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">   </span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Peristiwa langsung, yaitu ikan-ikan tertarik oleh cahaya lalu berkumpul;<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="SV">2)<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">   </span></span><!--[endif]--><span lang="SV">Peristiwa tidak langsung karena adanya cahaya maka plankton, ikan-ikan kecil dan binatang-binatang kecil lain berkumpul lalu ikan yang dimaksud datang berkumpul dengan tujuan “feeding”.<o:p></o:p></span></span></div><h1 style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;">Fungsi cahaya dalam “light fishing” ialah untuk mengumpulkan ikan sampai pada suatu “catchable area” tertentu, kemudian penangkapan dilakukan dengan pancing, jaring atau alat-alat penangkapan ikan yang lain.<o:p></o:p></span></span></h1><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgiYDyOgD5tlu2J93u0_b9I_GD7uEcblv-cyb96rHG6jHMgdKcbTXgkWdsa_5dNQnE9BGwnhwcK3FUp-p_DIlIjolPgHVvcG37UlBsvQWcgo5xa4Uk3BnxeO7FrhBNm7uC4TyM4CatH-k/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="334" data-original-width="678" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgiYDyOgD5tlu2J93u0_b9I_GD7uEcblv-cyb96rHG6jHMgdKcbTXgkWdsa_5dNQnE9BGwnhwcK3FUp-p_DIlIjolPgHVvcG37UlBsvQWcgo5xa4Uk3BnxeO7FrhBNm7uC4TyM4CatH-k/s400/Picture1.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 15. Sketsa jaring insang melingkar (surrounding gill net) <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">   dengan menggunakan lampu (light fishing)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          Metode penangkapan yang telah mengalami perkembangan menyebabkan nelayan juga mengoperasikan jaring insang dengan berbagai metode penangkapan seperti: dioperasikan dengan cara menarik jaring dengan dan tanpa kapal, menakuti ikan, menggiring ikan, dan yang dioperasikan dengan cara disapu (swept).<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_uAtJ8g-WPJ4QYU1243WuZVJBOzdGpXHVE5hSDv-zZqpuAZ4y6dAtj3s360ELbxLZtqq00OHX2NohJaWG4ut4xi2Imqb4BuVFOaTiLjpA8VKkoMcSedBurCZRTDDmqT6itD5yfFL_3xo/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="327" data-original-width="580" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_uAtJ8g-WPJ4QYU1243WuZVJBOzdGpXHVE5hSDv-zZqpuAZ4y6dAtj3s360ELbxLZtqq00OHX2NohJaWG4ut4xi2Imqb4BuVFOaTiLjpA8VKkoMcSedBurCZRTDDmqT6itD5yfFL_3xo/s320/Picture1.jpg" width="320" /></a></span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 17. Jaring insang yang dioperasikan dengan cara ditarik<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFavRaC5MbMcUHNPRnNwBVM5xM59r6-O84E-F0q2mELd5D8ws14hfLN8OVgR6dqaXC8WbYfSybfDkgJlHQHXckpMa5fp3MVETa4n15LY2P-3FXJnNIJpFx20gSbOZVkrxJ5tpvSGvkCrg/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="759" data-original-width="751" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFavRaC5MbMcUHNPRnNwBVM5xM59r6-O84E-F0q2mELd5D8ws14hfLN8OVgR6dqaXC8WbYfSybfDkgJlHQHXckpMa5fp3MVETa4n15LY2P-3FXJnNIJpFx20gSbOZVkrxJ5tpvSGvkCrg/s320/Picture1.jpg" width="316" /></a></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 18. Jaring insang yang dioperasikan dengan cara ditarik dengan kapal<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg8nYgVctz7p1cwvH4JqZdKTUocIswaDGYlhgREkl0GjLFU0vYgaSCnW2nxTSCBapDHjFGVo0-GI86AiwbrWlgbnCmXYJ9z8Vj4pSJ6TXEVAorAnMNRfe4g8U_CvIiHd77jxtPHwRCJNE/s1600/Picture3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="282" data-original-width="624" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg8nYgVctz7p1cwvH4JqZdKTUocIswaDGYlhgREkl0GjLFU0vYgaSCnW2nxTSCBapDHjFGVo0-GI86AiwbrWlgbnCmXYJ9z8Vj4pSJ6TXEVAorAnMNRfe4g8U_CvIiHd77jxtPHwRCJNE/s320/Picture3.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 19. Jaring insang yang dioperasikan dengan cara menakuti ikan<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh39tq9GdW-jG2kDm7S-wLxAgRf0NM8yXDpGscwJNXRwEjNudWMlXyRHAPgANBADzQbKjrEJhKym3iWNDUaRzArQnZqcpBZNPoAbOuXTb2Nq7WMTuVFPPjVlqeUyqPYRv36vl_rjXOmzqU/s1600/Picture2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="330" data-original-width="691" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh39tq9GdW-jG2kDm7S-wLxAgRf0NM8yXDpGscwJNXRwEjNudWMlXyRHAPgANBADzQbKjrEJhKym3iWNDUaRzArQnZqcpBZNPoAbOuXTb2Nq7WMTuVFPPjVlqeUyqPYRv36vl_rjXOmzqU/s400/Picture2.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 20. Jaring insang yang dioperasikan dengan disapu<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsN8R9vAtMKnH8kzs1I4lnzsLr2IV2M_WoWSOzivvH6nJR15pMYCFK4blI0vCokkPMisWA_MtCE0L5t5lw3HPxV2SoKdVtNoFAeALwCA3zQMEa1GcSqrd9I80Tnhh13jyTJBo7Kqnymuk/s1600/RUSTADI.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="436" height="361" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsN8R9vAtMKnH8kzs1I4lnzsLr2IV2M_WoWSOzivvH6nJR15pMYCFK4blI0vCokkPMisWA_MtCE0L5t5lw3HPxV2SoKdVtNoFAeALwCA3zQMEa1GcSqrd9I80Tnhh13jyTJBo7Kqnymuk/s400/RUSTADI.png" width="400" /></a></span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 21. Jaring insang yang dioperasikan dengan menggiring ikan<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">                             (A) Satu kapal; (B) Dua kapal<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(5) Jaring insang berpancang (fixed gill net or stakes)</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada kalanya jaring insang dipasang dengan bantuan tiang pancangan, terutama di perairan pantai.  Metode penangkapan ikan dengan alat tangkap ini memanfaatkan proses terjadinya pasang surut air laut.  Pada waktu air laut pasang, ikan-ikan cenderung bergerak/berenang mengikuti arus pasang ke arah pantai (daratan), kemudian pada waktu air laut surut ikan-ikan tersebut akan berenang (beruaya) mengikuti arah arus surut ke laut.  Ikan-ikan ini kemudian dihadang dengan alat tangkap ini.</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC3EfLRvpuPFiykZjeJYi05cfQIzVw7v83GSNzZJYQXev_5csNLYA3L8Or_I8b967i47tQkJI9PGlNbESfaR8x3dBaqlV8EBJ0p5Y6WTLUpXu2lgCH9A8rW_clDzS5GIhwIWMBR5EjztE/s1600/Picture4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="546" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC3EfLRvpuPFiykZjeJYi05cfQIzVw7v83GSNzZJYQXev_5csNLYA3L8Or_I8b967i47tQkJI9PGlNbESfaR8x3dBaqlV8EBJ0p5Y6WTLUpXu2lgCH9A8rW_clDzS5GIhwIWMBR5EjztE/s320/Picture4.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 16. Sketsa jaring insang berpancang <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(6) Jaring insang berlapis atau jaring gondrong (trammel net).</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: normal; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dikatakan jaring insang berlapis karena badan jaring dibentuk oleh 2 sampai 3 lapis, yakni badan jaring bagian tengah (inner net) berukuran mata jaring lebih kecil dibandingkan dengan ukuran mata jaring di badan jaring sebelah luar (outer net). Jenis jaring insang ini lebih banyak dipasang di dasar perairan terutama untuk menangkap ikan-ikan buas (carnivora  fish) karena prinsip menangkapnya adalah badan jaring bagian dalam menjerat ikan-ikan berukuran kecil yang apabila akan dimangsa oleh ikan-ikan besar, maka ikan-ikan besar ini akan dijerat oleh badan jaring bagian luar yang berukuran mata jaring lebih besar.  Dewasa ini, jaring gondrong juga dirancang untuk menangkap udang dan kepiting.<o:p></o:p></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlobiZffzuK4jbU-tp6ubXnXlltqqWDb8TrxZ8c_I9l0vEyKj4J37IbX5_iQKdfek34acpTTSA1WSckObPrGrjGtbp2B9wL0GpnWukZxbKXCmKudse7z4U2EjczQ1fD9_C3VGu_7DMwgU/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="541" data-original-width="983" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlobiZffzuK4jbU-tp6ubXnXlltqqWDb8TrxZ8c_I9l0vEyKj4J37IbX5_iQKdfek34acpTTSA1WSckObPrGrjGtbp2B9wL0GpnWukZxbKXCmKudse7z4U2EjczQ1fD9_C3VGu_7DMwgU/s400/Picture1.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 22. Sketsa jaring gondrong (trammel net)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          Metode penangkapan yang diterapkan pada operasi penangkapan dengan jaring gondrong (trammel net) menyerupai jaring insang dasar atau dibiarkan hanyut mengikuri arus/kapal atau ditarik dari salah satu sisinya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          Ada pula nelayan yang mengkombinasikan jaring insang dengan jaring gondrong, yakni jaring insang di bagian atas dan jaring gondrong di bagian bawah sehingga dapat emangkap ikan-ikan dari berbagai jenis (pelagis maupun demersal).<o:p></o:p></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Dgn0YOOf6B4ODxDQaN38euyKR4fiHJmlLrnjgBAj6zU0XihaacLWDol3DT5lXXDpjfCtJaK0CAsbUpLCYBI8er2FK0gqUP6o-wDDhwr3wDkp9PUbyixgayTfFcJ8hTQdV70GEfOxo34/s1600/Picture5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="607" data-original-width="450" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Dgn0YOOf6B4ODxDQaN38euyKR4fiHJmlLrnjgBAj6zU0XihaacLWDol3DT5lXXDpjfCtJaK0CAsbUpLCYBI8er2FK0gqUP6o-wDDhwr3wDkp9PUbyixgayTfFcJ8hTQdV70GEfOxo34/s320/Picture5.jpg" width="237" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 23. Sketsa kombinasi jaring insang dan jaring gondrong<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          Metode penangkapan ikan dengan menggunakan jaring insang dewasa ini, terutama yang dioperasikan dengan menggunakan kapal, telah menggunakan <i>net hauler </i>sebagai alat bantu penangkapan supaya mempermudah operasi penangkapan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj403e8WyJTOBm6JpORkVCviHXocI20S3PzJh6soxlgCmYDt8AuE_RYNV_XopBBL0stssUyV4hl8Hx9vu8wl4f5qVlR0eXoBX7Ul0kerXvxQzRl6v5F8z6BmNC6War1zfw55srFdPcZKMs/s1600/Picture5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1072" data-original-width="739" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj403e8WyJTOBm6JpORkVCviHXocI20S3PzJh6soxlgCmYDt8AuE_RYNV_XopBBL0stssUyV4hl8Hx9vu8wl4f5qVlR0eXoBX7Ul0kerXvxQzRl6v5F8z6BmNC6War1zfw55srFdPcZKMs/s640/Picture5.jpg" width="440" /></a></span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br clear="ALL" /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="SV"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 24.  Alat bantu penangkapan jaring insang<o:p></o:p></span></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div>

Jaring Insang (Gill Net)

   Jaring Insang (Gill Net) Alat tangkap ini dinamakan jaring insang (gill net) didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang tertangkap (g...

Read more »

Kapal ikan dan peralatan perlengkapannya

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWqY3Kqa0doWYF5EawYRJ-XaWG17KTvn4GaDuaecdjTqdYV0J5u6on2fDRN-_rEBIuhNtaXUlvfYEevBhCot3OilpQM71n2FbFyo3zizenYDPoj7aSEyadda1n1SUCwQwZ03Yq4lyJG3k/s1600/Picture2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="379" data-original-width="574" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWqY3Kqa0doWYF5EawYRJ-XaWG17KTvn4GaDuaecdjTqdYV0J5u6on2fDRN-_rEBIuhNtaXUlvfYEevBhCot3OilpQM71n2FbFyo3zizenYDPoj7aSEyadda1n1SUCwQwZ03Yq4lyJG3k/s1600/Picture2.png" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kapal ikan dan peralatan perlengkapannya<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          Kapal ikan merupakan bagian integral dari operasi penangkapan ikan.  Ukurannya, mesinnya, sifat layak lautnya, pengaturan geladak, peralatan perlengkapannya, kapasitas palka, dan sebagainya, menentukan efektifitasnya sebagai alat operasi penangkapan ikan.  Adakalanya nelayan melakukan modifikasi dari bagian kapal ikan ini sesuai dengan kondisi setempat berdasarkan pengalamannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          Untuk peningkatan pengembangannya, selain dilakukan penelitian oleh badan yang berwenang, maka monitoring laporan dari nelayan dalam berbagai aspek teknis dan ekonomis perlu tetap dikumpulkan dan dievaluasi.<o:p></o:p></span></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div>

Kapal ikan dan peralatan perlengkapannya

Kapal ikan dan peralatan perlengkapannya           Kapal ikan merupakan bagian integral dari operasi penangkapan ikan.  Ukurannya, mesinnya,...

Read more »

ALAT TANGKAP PERIKANAN

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9bOUUKW-3bnOVhdrePuPB2qCB346bMTvgo1KjhIg4-zllpEWAG8NwO7SRJR877HcLVNj9y5v1ckP9oiqFevAsD4JbinuU2i7Q1XHY4IwdbpnDAF712JdCxcIRBRm1IhF_y-QL5aIPjXk/s1600/20228926_1506178589429127_320571936488062127_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="515" data-original-width="380" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9bOUUKW-3bnOVhdrePuPB2qCB346bMTvgo1KjhIg4-zllpEWAG8NwO7SRJR877HcLVNj9y5v1ckP9oiqFevAsD4JbinuU2i7Q1XHY4IwdbpnDAF712JdCxcIRBRm1IhF_y-QL5aIPjXk/s320/20228926_1506178589429127_320571936488062127_n.jpg" width="236" /></a></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat tangkap ikan<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US">            Alat tangkap ikan merupakan satu faktor yang terutama dan paling kompleks untuk dipelajari, karena ada banyak sekali tipe dan variasinya sesuai dengan tujuan penggunaannya.  Alat tangkap ikan ini telah berkembang di berbagai negara di dunia selama jangka waktu yang sudah lama.  Sampai sekarang, mulai dari alat tangkap ikan yang primitif sampai yang paling modern masih tetap digunakan olah nelayan.</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">            Seleksi penentuan alat tangkap ikan yang akan digunakan tidak hanya tergantung dari faktor metode penangkapan ikan dan efisiensi penangkapan saja, tetapi juga dari faktor kesesuaian dengan perahu dan kapal ikan yang digunakan; juga bagaimana efeknya terhadap stok populasi ikan,  apakah operasinya akan ekonomis, apakah penggunaannya akan mempengaruhi tenaga kerja nelayan dan kondisi sosial, dan sebagainya.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat penangkapan ikan diklasifikasikan sesuai dengan metode penangkapan yang diterapkan, terdiri atas 9 jenis sebagai berikut :<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(1) Menghadang :</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mengarahkan dan menyesatkan (pound net, set net, sero)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menjerat (set gill net)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(2) Melingkari :</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menyaring (purse seine, beach seine)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menjerat (encircling gill net)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(3) Menyerok :</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Horizontal (trawl, pajala, payang)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Vertikal (stick held dip net, bagan dan jenis-jenis lift net lainnya)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(<b>4) Menarik perhatian :</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rangsangan cahaya (purse seine, bagan dan light fishing lainnya)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rangsangan umpan (hooks, bubu)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tempat berlindung (bubu, rumpon, sero gantung)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(5) Memerangkap :</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Menghadang dan menyesatkan (set net, sero, pound net)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Memberikan rangsangan (bubu)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(6) Melumpuhkan :</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Melukai (harpoon, spear)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Membius (tuba, zat kimia)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mengeruhkan<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Explosive (dinamit)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Electricity<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(7) Mengejutkan (encircling gill net)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(8) Memompa (fish pump)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(9) Menjepit dan mengait.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiSXJvahr8VMHuhLcBVBIXiUjWCZtiTY3zwzHWns30z4bJUSAkLn0hW0_5xwt_lWW8IrZOkcr4mvrQ9oJFTXgXtnZ0nCz0JT3T_IpRZfWmWjujcJl9sUYOUSvaaJPQay7ygHtXTH0Jhls/s1600/1234.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="90" data-original-width="728" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiSXJvahr8VMHuhLcBVBIXiUjWCZtiTY3zwzHWns30z4bJUSAkLn0hW0_5xwt_lWW8IrZOkcr4mvrQ9oJFTXgXtnZ0nCz0JT3T_IpRZfWmWjujcJl9sUYOUSvaaJPQay7ygHtXTH0Jhls/s1600/1234.png" /></a></div><br /></div>

ALAT TANGKAP PERIKANAN

Alat tangkap ikan             Alat tangkap ikan merupakan satu faktor yang terutama dan paling kompleks untuk dipelajari, karena ada banyak ...

Read more »

Konsep Pengelolaan Pada Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsm9S2GYD0yXJmWcWtoqZ4CKUrL-jnsfU_WhHifhQbuAi-Fg718Mad92W_ztcHfr_1snmJpGX2TXS17uDrnOmN1SNpAwp3j3qD8h1PvEPwFvolyd7w8ZMvc0BTIIYQGwLUmkSGT5-xcvM/s1600/Picture3.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="555" data-original-width="749" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsm9S2GYD0yXJmWcWtoqZ4CKUrL-jnsfU_WhHifhQbuAi-Fg718Mad92W_ztcHfr_1snmJpGX2TXS17uDrnOmN1SNpAwp3j3qD8h1PvEPwFvolyd7w8ZMvc0BTIIYQGwLUmkSGT5-xcvM/s320/Picture3.png" width="320" /></a></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Konsep Pengelolaan Pada Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan<b><o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Supaya hal ini dapat diwujudkan maka diperlukan alternatif manajemen yakni cara atau pendekatan dalam mengelola sumberdaya. Gulland (1977) mengajukan enam pendekatan manajemen sumberdaya perikanan sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1) Pembatasan alat tangkap, <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">dapat dilakukan dengan pendekatan atau kebijakan selektifitas alat tangkap dalam manajemen sumberdaya perikanan yaitu metode penangkapan ikan yang bertujuan untuk mencapai atau mempertahankan struktur umur yang paling produktif dari stok ikan.  Kebijakan ini memberikan kesempatan pada ikan yang masih muda untuk tumbuh, bertambah nilai ekonominya, serta kemungkinan bereproduksi sebelum ikan tersebut ditangkap.  Beberapa contoh kebijakan tentang hal ini adalah pembatasan minimum terhadap ukuran mata jaring, pembatasan ukuran minimum mata pancing, serta pembatasan ukuran mulut perangkap pada kondisi terbuka.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pelarangan alat tangkap ikan, dapat dilakukan secara permanen atau sementara waktu yang bertujuan untuk melindungi sumberdaya ikan dari penggunaan alat tangkap yang merusak atau destruktif.  Kebijakan ini dapat dilakukan dengan alasan-alasan sosial politis untuk melindungi nelayan  yang menggunakan alat tangkap ikan yang kurang atau tidak efisien.  Jenis alat dan metode penangkapan ikan yang dilarang karena tingkat destruktifnya sangat besar, misalnya dengan menggunakan racun kimiawi maupun racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, aliran listrik, bom, dinamit, dan bahan peledak lain.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menurut para peneliti International Center for Living Aquatic Resource Manajement (ICLARM, 1992), cara-cara destruktif dilakukan oleh nelayan karena kesalahan manajemen sumberdaya perikanan sehingga akhirnya akan terjadi kelebihan penangkapan ikan (overfishing).  Overfishing dibagi dalam beberapa tipe tergantung pada tingkat keseriusannya yakni :</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">a. Recruitment overfishing, yaitu kondisi ikan-ikan muda (juvenil) yang ditangkap secara berlebihan sehingga tidak ada pertumbuhan stok ikan dewasa yang berasal dari ikan dengan kelompok usia yang lebih muda, atau dengan kata lain pertumbuhan stok ikan dewasa hanya terjadi melalui penambahan ukuran berat ikan dewasa yang tersisa.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">b. Biological overfishing, yaitu kondisi penangkapan ikan yang telah mencapai tahap melebihi hasil tangkapan meksimum lestari (MSY). Hal ini berarti stok ikan yang ditangkap melebihi kemampuan maksimum stok ikan untuk tumbuh secara alami dan berkelanjutan sehingga akan membuat stok sumberdaya ikan menurun secara drastis dan akhirnya membuat perikanan berhenti secara total.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">c. Economically overfishing, yaitu upaya-upaya penangkapan ikan secara berlebihan melalui investasi armada penangkapan secara besar-besaran, namun hasil tangkapan ikan yang diperoleh secara agregat hanya pada tingkat suboptimum (lebih rendah dari tingkat maksimum yang dapat dihasilkan). Kondisi ini berarti industri penangkapan ikan beroperasi melebihi potensi maksimumnya secara ekonomi, oleh karena itu kondisi ini tidak lagi efisien.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">d. Malthusian overfishing, dapat terjadi jika ketiga tipe atau bentuk overfishing di atas tetap berlangsung yakni ada sedikit ikan yang tersedia di laut dan diperebutkan banyak nelayan.  Hal ini dapat terjadi jika pemerintah sebagai manajer sumberdaya tidak mampu dan tidak berhasil menata dan mengelola kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan rakyatnya.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2) Penutupan daerah penangkapan, <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">berarti menghentikan kegiatan penangkapan ikan di suatu perairan pada musim tertentu atau secara permanen berdasarkan alasan-alasan ekologi dan biologi (ekobiologi). Penutupan daerah penangkapan dalam jangka panjang biasangan dikaitkan dengan usaha-usaha konservasi jenis ikan tertentu yang memang dalam status terancam kepunahan, atau di daerah tempat ikan berpijah (spawning ground) atau diasuh (nursery ground).  Kebijakan penutupan penangkapan ikan yang dilakukan secara selektif dengan cara mengkhususkan daerah yang bersangkutan bagi kelompok nelayan dengan skala usaha atau alat penangkapan ikan tertentu dikenal dengan nama coastal belt atau fishing belt yaitu kawasan dengan radius atau jarak tertentu dari garis pantai yang diperuntukan bagi kelompok atau golongan nelayan tertentu.  Di Indonesia kebijakan fishing belt juga dilakukan walaupun tidak begitu efektif dan dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu :</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1)   perairan pada radius 4 mil laut dari garis pantai,</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2)   perairan pada radius 4 mil laut, hingga 12 mil laut dari pantai</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3)   perairan di atas 12 mil laut.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hingga saat ini belum ada aturan main yang jelas mengenai teknologi perikanan yang diizinkan di setiap fishing belt oleh pemerintah pusat karena belum tentu akan diterima begitu saja oleh pemerintah kabupaten dan kota karena adanya teknologi spesifik serta karakteristik setiap daerah yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Oleh karena itu, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota bertanggung jawab untuk mendefinisikan dan menentukan lebih jauh kebijakan yang tepat bagi setiap fishing beltnya.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3) Penutupan musim penangkapan ikan, <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">merupakan pendekatan manajemen yang umumnya dilakukan yang sistem penegakan hukumnya sudah maju dan berdasarkan sifat sumberdaya ikan yang sangat bergantung pada musim.  Hal ini dapat dilakukan bergantung pada pertimbangan tentang siklus hidup ikan yang lahir, besar dan mati pada waktu tertentu.  Penutupan kegiatan penangkapan dapat dilakukan selama satu musim, beberapa musim, satu tahun, atau beberapa tahun tergantung penilaian tingkat kekritisan sumberdaya perikanan.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Untuk memilih alternatif manajemen, sangat bergantung pada kekhasan, situasi dan kondisi perikanan yang dikelola serta tujuan pengelolaan atau pembangunan.  Pemilihan alternatif manajemen sebaiknya berdasarkan kriteria-kriteria berikut :</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1)   diterima nelayan (secara ekonomis, sosial, budaya dan politik),</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2)   diimplementasikan secara gradual,</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3)   fleksibilitas,</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4)   implementasinya didorong efisiensi dan inovasi,</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">5)   pengetahuan yang sempurna tentang peraturan serta biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti peraturan tersebut, dan</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6)   ada implikasi terhadap tenaga kerja, pengangguran dan keadilan.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4) Kuota penangkapan ikan, <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">yaitu pendekatan manajemen sumberdaya perikanan secara rasional melalui pemberian hak kepada industri atau perusahaan perikanan untuk menangkap atau mengambil sejumlah ikan tertentu dari perairan berupa TAC per nelayan, per kapal, atau per armada perikanan.  Ada 3 cara mengimplementasikan pendekatan TAC yakni</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1)   menentukan TAC secara keseluruhan pada skala nasional atas jenis ikan tertentu atau perairan tertentu.  TAC tersebut kemudian diumumkan kepada setiap nelayan, kapal, armada menangkap ikan sampai secara total mencapai jumlah TAC tersebut.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2)   Membagi TAC kepada setiap nelayan, kapal, atau armada oleh pemerintah sebagai manajer dapat menentukan keberpihakannya pada nelayan atau kapal tertentu terutama kepada nelayan berskala kecil, kemudian sisa TAC dialokasikan kepada nelayan berskala besar, misalnya dengan setiap kapal dikaitkan dengan kapasitas palkanya yaitu kapasitas palka yang lebih kecil volumenya mendapat persentase TAC lebih besar.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3)   Membatasi kegiatan atau mengurangi efisiensi penangkapan ikan sedemikian rupa sehingga TAC tidak terlampaui.  Cara ini secara ekonomis tidak efisien dan juga sering tidak akurat dilaksanakan karena kesulitan dalam mengatur upaya penangkapan ikan serta memprediksi jumlah ikan yang mungkin ditangkap setiap kapal.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">5) Pengendalian upaya penangkapan, yaitu pendekatan pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas penangkapan atau jumlah alat tangkap ikan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil ikan yang ditangkap serta meningkatkan kinerja ekonomi industri melalui pengurangan upaya atau kapasitas penangkapan ikan yang berlebihan. Kapasitas upaya penangkapan ikan adalah suatu variabel yang keberadaannya ditentukan beberapa variabel lain, seperti ukuran mesin kapal, ukuran kapal, ukuran alat penangkapan, dan teknologi alat bantu untuk mendeteksi, menemukan, dan mengumpulkan ikan.  Upaya lainnya yakni menentukan jumlah unit penangkapan ikan yang boleh dioperasikan melalui sistem perizinan.</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6) Pengendalian secara ekonomi, yakni penggunaan variabel ekonomi sebagai instrumen pengendalian upaya penangkapan ikan.  Variabel ekonomi tersebut terdiri dari harga ikan, harga faktor input, subsidi, pajak, biaya untuk memperoleh izin, atau royalti. Contohnya dengan harga ikan yang melemah akan menimbulkan efek kepada nelayan untuk tidak melakukan kegiatan penangkapan atau pemberian kredit nelayan dengan bunga tinggi atau penetapan pajak yang tinggi dapat mengurangi kapasitas penangkapan yang dilakukan oleh nelayan.</span></div><br /><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div>

Konsep Pengelolaan Pada Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Konsep Pengelolaan Pada Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Supaya hal ini dapat diwujudkan maka diperlukan alternatif manajemen yakni cara ata...

Read more »