TEHNIK BUDIDAYA IKAN PATIN

<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLWlfBgUBcqMcZlciHTfiBR8FUGNWHhsS6F2-YZl8IxmZn_zhlLLgc02bKrAJph52-jJn965WPH6CzjYLNL2rz3CTR5m5Elt0nP7m6FnTGGZbxTevl_PStajAn3J147cYApjxFSGOEfoY/s1600/Picture1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="583" data-original-width="954" height="391" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLWlfBgUBcqMcZlciHTfiBR8FUGNWHhsS6F2-YZl8IxmZn_zhlLLgc02bKrAJph52-jJn965WPH6CzjYLNL2rz3CTR5m5Elt0nP7m6FnTGGZbxTevl_PStajAn3J147cYApjxFSGOEfoY/s640/Picture1.png" width="640" /></a></div><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></b><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">TEHNIK BUDIDAYA IKAN PATIN<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Budidaya perikanan saat ini semakin menjadi trend dimana mana khususnya di swluruh wilayah Nusantara kita ini. Pengaruh perkembangan Budidaya perikanan yg begitu pesatnya disebabkan karena banyak faktor yang membuatnya masyarakat semakin paham dan mengerti akan Bisnis usaha di bidang Budidaya perikanan. Pada Budidaya sebelymnya kita pernah bahas tentang jenis ikan emas, ikan nila, ikan tawes dan juga mujair ataupun nila, maka pada kalai ini saya ingin berbagi sebagai informasi yg bermanfaat tentang usaha Budidaya Ikan Patin. Berbagai Jenis  ikan perairan Air tawar memang lumayan banyak jumlahnya, dan selama ini masyarakat kita banyak yang memiliki hoby dan hoby tersebut juga menjadi salah satu bagian dari usaha mereka yang kiranya bisa dijadikan peluang. Saat sekarang Ikan Patin juga sudah dikenal dimana-mana khususnya di masyarakat Indonesia, dan sudah tersebar hingg sampai kepelosok di pedesaan, bahkan banyak yang menggemarinya.  Postingan kali ini sengaja saya sajikan sebagai bahan Informasi dan merupakan Teknologie yang dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan bagi siapa saja yang akan melakukan usaha budidaya khususnya ikan Patin.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa Ikan patin ini merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki peluang ekonomi untuk dibudidayakan. Budidaya ikan Patin masih perlu diperluas lagi, karena pemenuhan atas permintaan ikan patin  masih sangat kurang. Ikan patin seperti halnya ikan lele tidak memiliki sisik dan memiliki semacam duri yang tajam di bagian siripnya keduanya tergolong dalam kelompok catfish. Ada yang menyebut ikan patin dengan Lele Bangkok. Di beberapa daerah ikan patin memiliki nama yang berbeda-beda antara lain ikan Jambal, ikan Juara, Lancang dan Sodarin. Rasa daging ikan patin yang enak dan gurih konon memiliki rasa yang lebih dibandingkan Ikan Lele. Ikan patin memiliki kandungan minyak dan lemak yang cukup banyak di dalam dagingnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><span style="background: white;"><br /></span>Teknik budidaya ikan patin sebenarnya relatif mudah, sehingga tidak perlu ragu jika berminat menekuni budidaya ikan ini. Pada awalnya pemenuhan kebutuhan ikan patin hanya mengandalkan penangkapan dari sungai, rawa dan danau sebagai habitat asli ikan patin. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan minat masyarakat, ikan patin mulai dibudidayakan di kolam,keramba maupun bak dari semen. Permintaan ikan patin yang terus meningkat memberikan peluang usaha bagi setiap orang untuk menekuni usaha di bidang budidaya ikan patin ini. Dengan permintaan yang demikian meningkat jelas tidak mungkin mengandalkan tangkapan alam, tetapi perlu budidaya ikan patin secara lebih intesnsif.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Model Budi Daya Ikan Patin<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Peluang usaha Budidaya Ikan Patin dapat dilakukan dalam dua bidang kegiatan yaitu kegiatan pembenihan dan kegiatan pembesaran sebagai ikan konsumsi. Kegiatan pembenihan merupakan upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran tertentu. Produk akhirnya berupa benih berukuran tertentu, yang umumnya adalah benih selepas masa pendederan. Budidaya ikan patin sebagai pemenuhan bibit ini cukup memiliki prospek yang bagus karena permintaan bibit juga cukup besar. Budidaya ikan patin sebagai persediaan bibit ini memerlukan waktu yang relatif pendek sehingga perputaran modal bisa dipercepat. Budidaya ikan patin dalam kategori pembesaran biasanya dilakukan saat bibit ikan patin memiliki berat 8-12 gram/ekor, dan setelah 6 bulan dapat mencapai 600-700 gram/ekor. Sebagian petani ikan patin memanen setelah usia 3 sampai 4 bulan karena permintaan pasar ikan patin dengan bobot yang lebih rendah per ekornya. Budi Daya Ikan patin sebagai bibit dan ikan konsumsi memiliki peluang usaha yang sama-sama menguntungkan, tergantung pilihan kita mana yang lebih memungkinkan.<o:p></o:p></span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoO19okwbedb8CFBviYsmLxv9Q4KK4R3HzBxxLm6Py4jvqFfrCyzC4Uc_PCJ5E7C7-lGKxHZ87aqWMKzOBwmn6Gdolky8vOfAavWhUb31k-EQGMpKA0H6caE_DyGBUn4K_N_7AA2Lk3_o/s1600/patin-bagak-101.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoO19okwbedb8CFBviYsmLxv9Q4KK4R3HzBxxLm6Py4jvqFfrCyzC4Uc_PCJ5E7C7-lGKxHZ87aqWMKzOBwmn6Gdolky8vOfAavWhUb31k-EQGMpKA0H6caE_DyGBUn4K_N_7AA2Lk3_o/s200/patin-bagak-101.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Persyaratan Budidaya Ikan Patin<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Budidaya ikan Patin memerlukan beberapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangannya antara lain sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruhdan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26–28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">PH air berkisar antara: 6,5–7.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teknik Budidaya Ikan Patin<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">A. Pembibitan Ikan Patin<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pembibitan Ikan Patin merupakan upaya untuk mendapatkan bibit dengan kualitas yang baik dan jumlah yang mencukupi permintaan. Cara Tradisional bibit ikan Patin diperoleh dengan menangkap dari habitat aslinya yaitu sungai, rawa, danau dan tempat-tempat lain. Untuk tujuan komersial bibit harus diupayakan semaksimal mungkin dengan pembibitan di kolam. Persiapan dan langkah-langkahnya sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1. Memilih calon induk siap pijah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus terlebih dahulu dengan pemeliharaan yang intensif. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan khusus yang mengandung protein tinggi. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu sebanyak 10% bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Ciri-ciri induk patin yang sudah matang gonad dan siap dipijahkan adalah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">a. Induk betina<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1.      Umur tiga tahun.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2.      Ukuran 1,5–2 kg.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3.      Perut membesar ke arah anus.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">4.      Perut terasa empuk dan halus bila di raba.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">5.      Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">6.      Kulit pada bagian perut lembek dan tipis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">7.      kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">b. Induk jantan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1.      Umur dua tahun.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2.      Ukuran 1,5–2 kg.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3.      Kulit perut lembek dan tipis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">4.      Bila diurut akankeluar cairan sperma berwarna putih.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">5.      Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2. Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor,Biasanya ikan mas.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hormon perangsang dibuat dengan menggunakan kelenjar hipofise ikan mas, kelenjar hipofise dapat ditemukan pada bagian otak ikan mas, berwarna putih dan cukup kecil. Ambil dengan hati-hati dengan pinset. Setelah diambil dimasukkan ke dalam tabung kecil dan ditumbuk sampai benar-benar halus dan lebut, selanjutnya dicampur dengan air murni (aquades) yang dapat dibeli di apotik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3. Kawin suntik (induce breeding).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah kelenjar hipofise dicampur dengan air murni sudah siap, ambil dengan jarum suntik dan disuntikkan pada punggung Ikan patin. Ikan patin siap dipijahkan. Metode kawin suntik diterapkan untuk merangsang induk patin betina mengeluarkan telur untuk selanjutnya dibuahi oleh Patin Jantan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">4. Penetasan telur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Telur yang sudah dibuahi akan menetas dalam waktu sekitar 4 hari, selama menunggu telur menetas perlu dipantau kondisi air. Ganti air sebagian dengan air bersih dari sumur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">5. Perawatan larva.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Benih ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium atau bak berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm, bisa dalam ukuran yang lain. Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium. Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk benih dapat tercukupi. Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu air digunakan heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana. Benih umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih mempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur. Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air dan jentik nyamuk.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">6. Pendederan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Benih Ikan patin dibesarkan pada kolam tebar atau bak dari semen, lebih bagus pada kolam lumpur karena mengandung banyak plankton dan fitoplankton sebagai pakan alami.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">7. Pemanenan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Benih ikan patin bisa dipanen sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">B. Pemeliharaan Pembesaran<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pemeliharaan Pembesaran ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi. Ikan Patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik, meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin Sebagai Berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />1. Pemupukan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya.Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m 2.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2. Pemberian Pakan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia makanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan patin adalah dari aspek  kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan. Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel). Pakan yang diberikan adalah Pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3. Penanganan Hama Dan Penyakit<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit.  Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan si sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu. Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">4. Pemanenan Ikan Patin<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budi daya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budi daya ikan patin sudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah. Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari. Pemasaran Ikan Patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen, karena itu diusahakann menjual dalam bentuk ini. Harga Ikan Patin Per kilogram kurang lebih Rp 35.000-55.000,- DAN juga tergantung pada Daerah masing masing.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Demikian sebagai informasi, semoga dapat bermanfaat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">terima kasih<o:p></o:p></span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifVA1OdW2Gtc4emuJHMk-mXoo7srPUysf8kfhOYGyPbwwPJw8EWAxK8J3TwFBoppq54w292gq4ikJ2bITHzjB8eq_HjrpTOT0i4_Nit7c8ukIuiAG4wR7bvQImfkafZB8a1i-1OSuZxaA/s1600/Picture1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="102" data-original-width="389" height="83" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifVA1OdW2Gtc4emuJHMk-mXoo7srPUysf8kfhOYGyPbwwPJw8EWAxK8J3TwFBoppq54w292gq4ikJ2bITHzjB8eq_HjrpTOT0i4_Nit7c8ukIuiAG4wR7bvQImfkafZB8a1i-1OSuZxaA/s320/Picture1.png" width="320" /></a></div><br /><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><a href="http://rustadhieperikanan.blogspot.co.id/" target="_blank">PERIKANAN</a></b></span></div></div><br /><center><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" gesture="media" height="380" src="https://www.youtube.com/embed/wnw8QhwAtG8" width="554"></iframe><center></center><center></center><center></center><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="132" data-original-width="519" height="80" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiZ8lVBNNWttpL6MTKMdnVmUMy6vpFWoGDuWa2K0ln2g0ncGwC6L-ja7qeGN_ChM928w37zeNZ7bK0X8oQm4HH1tqhPi-HIYlUJY1Y9US9jEzQ-rHk7ch45Or5o5pVkahyCPKlwSbUhx4/s320/Picture1.png" width="320" /></div><center></center></center><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Hiburan</b></span></div><br /><center><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="380" src="https://www.youtube.com/embed/z5lsEYGClRE?list=UUvWPH6BuWtStHIgq2xAiYjQ" width="554"></iframe> <center></center></center>

TEHNIK BUDIDAYA IKAN PATIN

TEHNIK BUDIDAYA IKAN PATIN Budidaya perikanan saat ini semakin menjadi trend dimana mana khususnya di swluruh wilayah Nusantara kita ini. Pe...

Read more »

Teknologi Penangkapan Ikan Berkelanjutan

<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh05JnvgJJp4LhfYMrqVf86mzFMpJrEPIpy7okG8988h_8BXdaaGa6ClFCRpRZ5EHt-e9lGu63QX14UFq6E2wTNvZTRoGsyNUF2tPVTWXFjJvjxK41d1UxoUgLgsbOoaIWEtnwrtEPnxP8/s1600/Teknologi+Penangkapan+Ikan+Berkelanjutan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="627" data-original-width="1010" height="396" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh05JnvgJJp4LhfYMrqVf86mzFMpJrEPIpy7okG8988h_8BXdaaGa6ClFCRpRZ5EHt-e9lGu63QX14UFq6E2wTNvZTRoGsyNUF2tPVTWXFjJvjxK41d1UxoUgLgsbOoaIWEtnwrtEPnxP8/s640/Teknologi+Penangkapan+Ikan+Berkelanjutan.jpg" width="640" /></a></div><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teknologi Penangkapan Ikan Berkelanjutan<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah alat tangkap tersebut diketahui kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan, maka alat tangkap tersebut ditinjau dari aspek sustainability atau keberlanjutan usaha penangkapan.  Beberapa kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberlanjutan usaha penangkapan menurut Monintja (2000) adalah :<o:p></o:p></span></span><br /><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(1) Hasil tangkapan tidak melebihi Total Allowed Catch (TAC)<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jenis alat tangkap yang paling aman terhadap kelestarian sumberdaya didasarkan pada kemampuan tangkap yang dimiliki oleh masing-masing alat tangkap, sedangkan yang tergolong paling tidak aman terhadap kelestarian sumberdaya disebabkan karena pengoperasian alat tangkap ini tidak terkendali atau yang jumlahnya sangat banyak.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Perbandingan relatif dampak yang mungkin ditimbulkan dari operasi suatu alat tangkap terhadap kemungkinan terjadinya overfishing atau hasil tangkapan melebihi angka yang diperbolehkan untuk dimanfaatkan,  yaitu :<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Handline karena pengoperasian alat tangkap ini paling aman terhadap kelestarian sumberdaya, karena dalam prinsip operasinya yang menangkap ikan satu demi satu, sehingga peluang terjadinya overfishing dalam operasi alat tangkap ini kecil.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rawai, bubu lego, bubu tanam dan gillnet dasar karena peluang  hasil tangkapan untuk melebihi TAC juga kecil dan tidak berbeda jauh dengan alat tangkap handline walaupun kemampuan tangkap alat tangkap ini sedikit lebih besar.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat tangkap lainnya yang mempunyai kemampuan tangkap yang lebih tinggi, namun  unit penangkapan ini jumlahnya sedikit, maka dampaknya terhadap kelestarian sumberdaya diduga tidak terlalu besar.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(2) Konsumsi  BBM Rendah<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Konsumsi BBM pada pengoperasian alat penangkapan ikan, terutama yang armadanya menggunakan mesin penggerak merupakan sesuatu hal yang tak dapat dihindari. Hal ini mengakibatkan biaya operasionalnya tinggi sehingga membutuhkan kemampuan manajemen pengelolaan usaha yang lebih baik untuk keberlanjutan usaha. Tingkat ketergantungan operasional antar alat tangkap ikan karang terhadap pasokan BBM paling rendah pada alat tangkap yang masih menggunakan tenaga penggerak dayung ataupun layar karena konsumsi BBM hanya diperuntukan terutama untuk penerangan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(3) Secara hukum, legal<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Seluruh alat penangkapan ikan dapat dioperasikan secara legal apabila semua persyaratan dan perijinan telah dipenuhi, dan tidak melanggar Undang2 yang sudah ditetapkan serta peraturan pemerintah atau keputusan presiden serta peraturan menteri dan lainnya yg berlaku.</span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(4) Jumlah investasi kecil <o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jenis alat tangkap yang paling rendah investasinya  untuk dikembangkan memiliki peluang keberlanjutan usaha lebih baik bila dibandingkan dengan alat penangkapan ikan yang membutuhkan investasi besar/tinggi. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(5) Mempunyai pasar yang baik<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat tangkap yang paling memiliki prospek pemasaran yang baik adalah alat penangkapan ikan  hasil tangkapannya dipasarkan dalam keadaan hidup atau masih dalam keadaan segar.  Prospek pemasarannya kurang baik ditunjukkan oleh alat penangkapan yang hasil tangkapannya memiliki kualitas rendah, baik jenis maupun mutunya.<o:p></o:p></span></span></div><br /><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /><br /></div><center><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="584" src="https://www.youtube.com/embed/m9n30waI4K0?list=UUwV2XlT2b1h0Hxa-BTTQ-gQ" width="584"></iframe><center><br /> </center></center>

Teknologi Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Teknologi Penangkapan Ikan Berkelanjutan Setelah alat tangkap tersebut diketahui kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan, maka alat tangka...

Read more »

Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan

<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinJ9EAdtzdNiYNxUYeKJtGLG5oRS8mQkCvOvAY8nwdurE-8rw0-ge_KTHh0mxB56cM6O6Pjm1HYPHtUSGPawV3YqtoBygKblFDZMXBSbzHmggqA5uYoOsS_NKYVi6I2ewI61VuJWBvukI/s1600/teknologi+penangkapan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinJ9EAdtzdNiYNxUYeKJtGLG5oRS8mQkCvOvAY8nwdurE-8rw0-ge_KTHh0mxB56cM6O6Pjm1HYPHtUSGPawV3YqtoBygKblFDZMXBSbzHmggqA5uYoOsS_NKYVi6I2ewI61VuJWBvukI/s1600/teknologi+penangkapan.jpg" /></a></div><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penerapan teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan adalah penggunaan suatu alat tangkap yang tidak memberikan dampak lingkungan, yaitu sejauh mana alat tangkap tersebut merusak dasar perairan (benthic disturbance), kemungkinan hilangnya alat tangkap, serta kontribusinya terhadap polusi.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Faktor lain bagaimana dampaknya terhadap keanekaragaman sumberdaya (biodiversity) dan target resources yaitu komposisi hasil tangkapan, adanya by catch serta tertangkapnya ikan-ikan muda.  Secara teknis,  suatu alat tangkap ikan dikatakan ramah lingkungan apabila memenuhi kriteria: mempunyai selektivitas yang tinggi, tidak merusak habitat, menghasilkan ikan berkualitas tinggi, tidak membahayakan operator, produksi tidak membahayakan konsumen, by-catchnya rendah, tidak berdampak buruk terhadap biodiversity, tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi, menguntungkan dan dapat diterima secara sosial  (Monintja, 2000).  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Proses seleksi alat tangkap ramah lingkungan dan berkelanjutan dilakukan  dengan menggunakan metode Analitical Hierarchi Process (AHP).  Metode ini merupakan penyempurnaan dari sistem skoring, dimana dengan metode AHP dapat diketahui interaksi dari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap alat yang diseleksi.  Diagram alir proses  seleksi dapat  dilihat pada  Gambar 46.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Beberapa kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keramahan suatu alat tangkap terhadap habitat terumbu  karang (Monintja, 2000) adalah : <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span lang="EN-US">(1)</span><span lang="EN-US">  </span></b><span lang="EN-US"><b>Mempunyai selektivitas yang tinggi</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berbagai jenis pancing (angling gear) dan gillnet mempunyai selektivitas yang paling tinggi karena dapat didesain supaya mampu menyeleksi ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Hal ini disebabkan karena ukuran  ikan yang tertangkap pada pancing dan drift gillnet sesuai dengan ukuran/nomor mata pancing dan ukuran mata jaring. Bom ikan dan sianida mempunyai selektivitas yang paling rendah karena semua jenis ikan dalam semua ukuran  yang berada dalam areal penangkapan dapat tertangkap. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBdTOsPK_TiZm42_NzxcUdeqGqdp0r9IF2Fm8SbXrqIgPYdQg_2M6kED4X3rNgTebqzrWk5jg7u0ZPsX2ICkKuCfm8NVh8B3cVpXWbMEs77njyRQv90Eaocjp8hbOAP2ddJ7ZxXCX0bUI/s1600/Picture1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" data-original-height="563" data-original-width="754" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBdTOsPK_TiZm42_NzxcUdeqGqdp0r9IF2Fm8SbXrqIgPYdQg_2M6kED4X3rNgTebqzrWk5jg7u0ZPsX2ICkKuCfm8NVh8B3cVpXWbMEs77njyRQv90Eaocjp8hbOAP2ddJ7ZxXCX0bUI/s320/Picture1.png" width="320" /></span></a><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(2) Tidak merusak habitat</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Seluruh alat penangkapan ikan yang telah dikenal selama ini, dinilai memiliki dampak pengoperasian  yang kecil terhadap habitat apabila nelayan menerapkan metode penanghkapan ikan secara tepat,  kecuali bom ikan dan sianida.  Bom ikan dan  dan sianida tidak hanya merusak habitat ikan tetapi juga dapat membunuh ikan-ikan muda termasuk larva ikan. Radius kerusakan habitat terumbu karang oleh bom ikan dapat mencapai 30 m dari pusat ledakan, sedangkan pada operasional alat tangkap racun ikan (sianida) luas area yang terpengaruh dapat mencapai radius 2 km.   <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(3) Menghasilkan ikan berkualitas tinggi</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berbagai jenis pancing (angling gear), bubu (trap net), sero tancap (pound net) dan bagan apung (lift net)  adalah jenis-jenis alat penangkapan ikan yang telah dikenal menghasilkan ikan masih dalam keadaan hidup dan segar. Ikan yang tertangkap dengan bom ikan dan sianida memiliki kualitas rendah karena ikan yang tertangkap biasanya tulang dan perutnya hancur dan lembek, sehingga mudah busuk.   <o:p></o:p></span></span></div><table cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: left;"> <tbody><tr> <td height="0" width="36"></td> </tr><tr> <td></td> <td><br /></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2c7goG9jSqZH7HPCiTsvVm7Oku6k5oK5KYN8q-AKPpHwm7F6oPLqLI4biXG9SAG8qqdMLpCVCMudrEz1kPXQAhI0lz3R0Qpf_9gjinLGpnK2HtpN8PFjVpPTlVjFO4CQFdnWbSi5tlDI/s1600/Picture3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" data-original-height="753" data-original-width="781" height="385" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2c7goG9jSqZH7HPCiTsvVm7Oku6k5oK5KYN8q-AKPpHwm7F6oPLqLI4biXG9SAG8qqdMLpCVCMudrEz1kPXQAhI0lz3R0Qpf_9gjinLGpnK2HtpN8PFjVpPTlVjFO4CQFdnWbSi5tlDI/s400/Picture3.png" width="400" /></span></a></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /> </span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Gambar 46.  Diagram alir proses seleksi teknologi penangkapan berwawasan lingkungan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan usaha penangkapan (Monintja dkk, 2002)<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(4) Tidak membahayakan nelayan</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Telah diteliti bahwa alat tangkap yang paling aman bagi keselamatan nelayan adalah : pancing tangan (handline), menyusul bagan perahu, gillnet dasar dan pancing tonda, Pengoperasian alat tangkap dengan resiko paling tinggi adalah bom ikan dan sianida.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam pengoperasian bom ikan diperlukan suatu kehati-hatian dari operator, apabila ceroboh, maka dapat berdampak fatal terhadap para nelayan. Beberapa jenis alat penangkapan ikan lainnya yang memerlukan keterampilan yang tinggi dalam pengoperasiannya seperti pole and line, pukat cincin (purse seine), pukat udang (shrimp trawl), juga beresiko dan dapat membahayakan nelayan apabila tidak berhati-hati pada waktu pengoperasiannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(5)  By-catch rendah</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hampir semua alat tangkap yang telah didesain dan dioperasikan dengan menerapkan metode yang tepat memiliki nilai  by-catch relatif rendah, kecuali bom ikan dan sianida yang memiliki nilai relatif by-catch tinggi, karena seluruh jenis dan ukuran ikan dapat tertangkap. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(6) Dampak terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati (biodiversity) rendah</b>. </span></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat tangkap yang memiliki dampak negatif terhadap biodiversity rendah adalah semua jenis pancing (angling gear).</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">  </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hal ini disebabkan karena spesies target penangkapan kedua jenis alat tangkap ini sangat jelas dan terfokus. Alat tangkap lainnya yang dampak negatif</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">  </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">biodiversity</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">  </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">relatif rendah adalah jaring insang yang dioperasikan di permukaan perairan (surface gillnet). Bagan perahu, sianida dan bom ikan dinilai memiliki dampak negatif yang tinggi terhadap biodiversity .</span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>(7)  Tidak membahayakan ikan yang dilindungi</b><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jenis alat tangkap yang tidak menangkap ikan yang dilindungi adalah: pancing tonda dan pancing cumi.  Alat yang paling berpeluang menangkap ikan yang dilindungi adalah bom ikan, sianida, dan berbagai jenis jaring pukat.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><br /><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><center><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="280" src="https://www.youtube.com/embed/z5lsEYGClRE?list=UUvWPH6BuWtStHIgq2xAiYjQ" width="454"></iframe><center><br /></center></center>

Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan

Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan Penerapan teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan adalah penggunaan suatu alat tangkap yang ...

Read more »

Cara Budidaya Maggot Atau Belatung Untuk Pakan Ikan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_z0ic_QcMpJBPMsJ7Jye0nn3YTLCPum_amJHSOQ-UhIUwT-FKYPL-Fj1uSseoYFvB1-2yiqByWCtklD52cflTzw8nSsfFjDBHvgViPjHhfIxaotG58EtEJpZrYAKKtNqRwObHPE95Qmg/s1600/NNN.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="396" data-original-width="606" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_z0ic_QcMpJBPMsJ7Jye0nn3YTLCPum_amJHSOQ-UhIUwT-FKYPL-Fj1uSseoYFvB1-2yiqByWCtklD52cflTzw8nSsfFjDBHvgViPjHhfIxaotG58EtEJpZrYAKKtNqRwObHPE95Qmg/s320/NNN.png" width="320" /></a></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cara Budidaya Maggot Atau Belatung Untuk Pakan Ikan <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebelum masuk ke cara budidaya maggot/belatung, mari kita terlebih dahulu untuk mengenal apa itu maggot/belatung. Penjelasan arti maggot adalah larva dari lalat yang tumbuh pada bahan organik yang membusuk. Berikut penjelasan lengkap dari wikipedia tentang pengertian maggot/belatung.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Belatung/maggot identik dengan sampah yang kotor. Mereka hidup di tempat-tempat dengan sampah organik. Bukan sampah plastik ya, hehe lalu apa si maggot atau belatung itu?.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Belatung atau bernga/berenga adalah larva dari lalat. Tempayak ini biasa ditemukan pada barang-barang yang membusuk seperti bangkai, buah, atau sayur-mayur yang rusak. Beberapa jenis belatung, seperti belatung lalat buah, bersifat merugikan; namun pada umumnya belatung berguna secara ekologis dalam proses dekomposisi bahan-bahan organik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Maggot/belatung memiliki kadar protein tinggi yaitu sekitar 43% jika dalam keadaan utuh, sedangkan jika dijadikan pelet kadar protein antara 30-40%.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />demikian penjelasan sederhana tentang maggot/belatung, mari kita mulai untuk memproduksi maggot/belatung.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>Apa Bahan Utama Produksi Maggot itu?<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ada dua bahan yang dapat kita manfaatkan, yaitu ampas tahu dan makanan sisa seperti (nasi basi, sayuran basi dan lainya).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"># Pertama, Budidaya maggot/belatung dengan bahan dasar ampas tahu <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Mengapa ampas tahu? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu alasannya, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya perairan, pada tepung ampas tahu masih terdapat kandungan gizi. Yaitu, protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen), karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen), serat kasar (16,53 persen), dan air (10,43 persen).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cara Budidaya Maggot Atau Belatung Untuk Pakan Ikan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berikut Langkah – Langkah Budidaya Magot/Belatung dari ampas tahu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Alat Dan Bahan Yang Harus Dipersiapkan :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ember/drum atau wadah yang lain<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ampas tahu 60 kg<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kotoran ayam, kambing atau sapi 30 kg<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Air secukupnya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pengaduk seperti kayu batangan ukuran proposional<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cara pembuatan :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masukkan ampas tahu sebagai bahan utama kedalam ember, lalu tambahkan air bersih dan aduk hingga rata.<br />Tambahkan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya dengan daun pisang kering agar lalat mau bertelur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan dengan kondisi agak lembab namun tidak basah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah kira-kira 2-3 minggubelatung sudah siap dipanen.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cara memanen maggot sangat sederhana, yaitu dengan campurkan air pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan media kultur dari belatung. Belatung siap diberikan sebagai pakan lele. Untuk bahan baku media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung 60 -70 kg.\<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">TEKNOLOGI PRODUKSI MAGGOT<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lalat Tentara<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tepung ikan merupakan salah satu sumber protein yang penting dalam formulasi pakan ikan.  Produksi tepung ikan di dunia saat ini berada pada fase stagnan yaitu kurang lebih 6,1 juta ton pertahun semenjak tahun 90-an.  Indonesia mengimport tepung dan minyak ikan lebih dari USD 200 juta pertahun.  Hal ini menjadi poin khusus dalam akuakultur terutama di Indonesia yaitu upaya mencari pengganti tepung ikan sebagai sumber protein pakan.  Fish Meal Replacement Research Program, merupakan topic penelitian yang sangat penting saat ini.  Salah satu pengganti tepung ikan telah ditemukan oleh Tim IRD (Lembaga Penelitian Perancis untuk pembangunan) dan BPPBIH (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias) yaitu larva serangga Black Soldier Fly (Hermetia Illucens, Stratimydae, Diptera) yang lebih dikenal dengan istilah manggot.  Kandungan protein dan lemak manggot adalah 50 % dan 25 %.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>Siklus Hidup Lalat Tentara<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Produksi manggot sinergi dengan program “zero waste” karena organism ini dapat mencerna berbagai jenis sampah organic, salah satunya adalah bungkil kelapa sawit atau Palm Kernel Meal (PKM).  PKM merupakan by product (buangan) dari pabrik kelapa sawit.  Serangga ini tersebar secara luas di seluruh dunia dan belum pernah terdeteksi sebagai agen penyakit.  Soldier fly mengalami 4 stadia perkembangan yaitu :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">telur     : berwarna kekuningan dan dapat ditemukan di celah-celah atau tumpukan substrat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">larva        : mempunyai 20-25 instar dalam perkembangannya, dengan ukuran mencapai 2 cm, aktif memakan makanan yang busuk. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />pupa         : bermigrasi ke tempat yang lebih lembab .<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">dewasa     : meletakkan telurnya di dekat sumber makanan larva.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Teknologi Produksi Maggot<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masukkan 3 kg PKM yang telah halus ke dalam tong, kemudian tambahkan 6 liter air, aduk hingga rata.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tutup bagian atas medium dengan daun pisang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Tutup tong dengan kawat untuk menghindari pemengsa, seperti : tikus dan burung.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tempatkan bambu yang telah dibelah di bagian atas kawat untuk sirkulasi udara dalam tong.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tutup tong dengan plastik terpal untuk melindungi media dari hujan dan evaporasi (penguapan) yang menyebabkan media kering.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah dua minggu pindahkan media kultur ke dalam fiber yang ditutup dengan kain sehingga lalat tentara tidak bisa meletakkan telurnya lagi di media tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Maggot akan mencapai ukuran yang sama setelah 2 minggu.  Selanjutnya bisa dilakukan pemanenan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Panen dilakukan dengan cara mencuci medium kultur di air mengalir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Maggot yang telah bersih siap diberikan kepada ikan sebagai pakan atau disimpan dalam freezer untuk penyimpanan.<br />Sampai saat ini, pembudidaya perikanan memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pakan pabrikan, kondisi ini dipicu oleh tidak adanya pakan alternatif yang dapat menggantikan pakan pabrikan.  <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">kadang kandungan nutrisinya tidak sesuai dengan pakan pabrikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />salah satu alternatif pakan buatan adalah manggot atau sering disebut belatung, mitra hcs sekarang sudah ada beberapa pembudidaya lele yang menggunakan pakan buatan alami atau probiotik SOC. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Probiotik SOC merupakan kumpulan mikroorganisme pendukung pertumbuhan dan kesehatan semua makhluk hidup. Sementara itu, organik berarti pencapaian kumpulan mikroorganisme tersebut dihasilkan dari bahan dasar alami, tanpa melibatkan unsur kimia. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah sehingga seharusnya menjadi salah satu pengembangan produk probiotik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Probiotik organik adalah teknologi penyeimbang lingkungan hidup yang aman. Keunggulan apa saja yang di dapat pada sistem budi daya probiotik SOC organik? Biaya pakan pada budi daya lele dapat mencapai 60-70% dari keseluruhan total biaya produksi. Karena itu, setiap terjadi kenaikan harga pakan sangat mempengaruhi pembudidaya lele. Cara kerja probiotik SOC? Probiotik SOC bekerja dengan cara mengontrol perkembangan dan populasi mikroorganisme “jahat” sehingga menghasilkan lingkungan tumbuh yang optimal bagi mikroorganisme “baik”. Hingga akhirnya, mikroorganisme “baik” akan mendominasi dan membuat habitat yang nyaman bagi pertumbuhan makhluk hidup di lingkungan tersebut. Kandungan mikroorganisme yang terdapat dalam starterorganik probiotik miracle green diantaranya brachybacterium, basidiomycetes, dan lactobacillus.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Salah satu Bakteri Lactobacillus sama seperti yang terdapat dalam salah satu produk minuman kesehatan, yang sangat berguna untuk membantu pencernaan, dalam tubuh pun ini sangat berguna membantu memperlancar serapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Lain halnya dengan brachybacterium, bakteri yang berfungsi untuk menetralisir segala jenis polutan dan kemampuannya yang luar biasa sehingga mampu mengangkat unsur logam berat. Basidiomycetes adalah jenis fungi atau jamur yang tidak merugikan bagi host yang ditumpanginya, jamur jenis ini justru membantu ekosistem lingkungan. Kehadiran dan perannya dalam mengolah nutrisi yang diperlukan dan menumbuhkan tunas serta stabilisasi tanah sangat mengagumkan. • Kepadatan kolam lebih tinggi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Umumnya semakin tinggi kepadatan kolam, semakin lambat laju pertumbuhannya namun, dengan adanya tekhnologi probiotik organik, asupan pakan alami probiotik organik dan azolla microphilla membuat laju pertumbuhannya tetap tinggi dan kondisinya sehat, pakan tersebut memiliki kandungan asam amino esensial yang tinggi • Serangan penyakit menurun dan kematian bibit rendah.<br />Pemberian pakan kombinasi pakan probiotik SOC, azolla microphylla, dan nutrisi yang terdapat dalam air dapat menjaga ikan tetap sehat serta menurunkan tingkat kematian menjadi sangat rendah (2-3%, bahkan ada yang bisa dibawah 2%) •<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>membuat pakan ikan<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Lele Organik yang dihasilkan berkwalitas. Beberapa keunggulannya adalah bobot lele lebih padat, kesat, kenyal, dan tidak ada penyusutan bobot dan selain itu daging lele lebih gurih dan tidak hancur saat di goreng. Cara membuat pakan organik adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>Alat dan bahan lain yang diperlukan :<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bahan :<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">»<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">        </span><!--[endif]-->Ember/drum apa sajalah sesuai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">»<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">        </span><!--[endif]-->Ampas tahu / kedelai 50 kg<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">»<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">        </span><!--[endif]-->Tepung ikan /Ikan curah/asin 10 kg<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">»<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">        </span><!--[endif]-->Kotoran ayam 30 kg ( yang sudah pakai SOC )<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">»<span style="font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">        </span><!--[endif]-->Probiotik SOC<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>Cara buat :<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Caranya masukkan ampas tahu sebagai bahan utama kedalam ember, lalu tambahkan air bersih dan aduk hingga rata.tambah SOC 10 tutup<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Kemudian tambahkan Tepung Ikan dan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya dengan daun pisang kering agar lalat black soldier fly mau bertelur.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br />Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah kira-kira 2-3 minggu atau bisa saja kurang dari itu, belatung sudah siap dipanen.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><b>Caranya <o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">campurkan air pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan media kultur dari belatung. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">belatung siap diberikan sebagai pakan lele. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk bahan baku media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung 60 -70 kg.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Perhatikan, jangan menyimpan belatung segar terlalu lama karena bisa berubah menjadi lalat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam budidaya lele, maggot akan lebih efektif jika dicampur dengan tepung ikan, dengan perbandingan 1:1. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pertumbuhan ikan lele bisa melambung sampai 2.9% per hari. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pakan maggot memberikan percepatan tumbuh 2.5% tiap harinya, kemudian tepung ikan memberikan percepatan pertumbuhan 2% perharinya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"># Kedua, Budidaya Maggot Dari Makanan-makanan sisa<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk produksi maggot/belatung menggunakan makanan sisa tidak perlu banyak alat yang digunakan. Kita cukup menyediakan wadah seperti baskom dengan permukaan lebar. Masukan setiap sisa makanan yang tersisa kedalam wadah, biarkan wadah tetap terbuka agar lalat bisa masuk dan bertelur.<br />Budidaya jenis ini biasanya untuk memenuhi konsumsi pakan ikan dengan kolam yang masih sedikit. biasanya hanya dijadikan sampingan, bukan sebagai produksi ikan dalam jumlah besar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /><!--[if !supportLineBreakNewLine]-->Semoga bermanfaat <!--[endif]--><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><br /></div>

Cara Budidaya Maggot Atau Belatung Untuk Pakan Ikan

Cara Budidaya Maggot Atau Belatung Untuk Pakan Ikan Sebelum masuk ke cara budidaya maggot/belatung, mari kita terlebih dahulu untuk mengenal...

Read more »

PEMBUATAN BAKSO IKAN

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVa_avicfjgK_4_GsbcZko6bDOdnqxpGcTIFR8TFP-KQNRg4VZW2PCODldrvjMJDmfT9-y7bbZtwuOu_GNs6zLLvgNRI4v1y9aCTL6v8MzKLeGihS51a4xnp_nXgTlHtYISeCanMjP9Ava/s1600/Picture3.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="770" data-original-width="1026" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVa_avicfjgK_4_GsbcZko6bDOdnqxpGcTIFR8TFP-KQNRg4VZW2PCODldrvjMJDmfT9-y7bbZtwuOu_GNs6zLLvgNRI4v1y9aCTL6v8MzKLeGihS51a4xnp_nXgTlHtYISeCanMjP9Ava/s320/Picture3.png" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">PEMBUATAN BAKSO IKAN<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span lang="EN-US"> </span><span style="text-indent: 18pt;">Pada dasarnya, hampir semua jenis ikan dapat dimanfaatkan dagingnya untuk diolah menjadi bakso. Bahkan ikan hiu dan ikan pari yang terkenal berbau dan berasa pesing pun cukup sedap dijadikan bakso. Tentu saja setelah bau pesingnya dikurangi atau dihilangkan.</span><span style="text-indent: 18pt;">  </span><span style="text-indent: 18pt;">Bakso ikan ini dapat dibuat bervariasi, misalnya dengan menambahkan telur, jeroan, dan sebagainya ke dalamnya. Cara pembuatannya pun tidak berbeda.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">A.  Penanganan ikan segar<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ikan yang diambil dagingnya untuk dibuat bakso hendaknya masih benar-benar segar, tidak cacat fisik, dan bermutu prima. Selain itu, mutu protein (aktin dan miosin sebagai pembentuk tekstur bakso) pada ikan yang benar-benar segar masih tinggi. Kapasitas mengikat airnya pun masih tinggi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1.  Ciri-ciri ikan segar<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kesegaran ikan dapat diketahui dengan cara mengamati penampilan fisik, mata, insang, tekstur, dan baunya. Ketika masih segar, ikan tampak cemerlang, mengilap keperakan sesuai jenis. Lendir di permukaan tubuh tidak ada sampai tipis, bening, dan encer. Sisik tertanam kuat dan tidak mudah lepas, perut utuh, dan lubang anus tertutup. Matanya cembung, cerah, putih jernih, pupil hitam, tidak berdarah. Insangnya merah cerah tidak berlendir atau sedikit berlendir. Tekstur dagingnya pejal, lentur, dan jika ditekan cepat pulih. Baunya segar atau agak amis.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Akan tetapi, begitu ikan mati mulai terjadi proses perusakan ikan. Yang pertama terjadi adalah autolisis yang disebabkan oleh aktivitas enzim-enzim yang ada pada ikan. Enzim-enzim ini bekerja tidak terkendali sehingga terjadi perombakan dalam tubuh ikan, terutama proteinnya. Mutu ikan pun mulai turun. Penampilan ikan menjadi lebih suram, tidak cemerlang, sisik mudah lepas, mata kemerahan, cokelat atau buram. Dari proses ini dihasilkan senyawa-senyawa sederhana yang disukai bakteri.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2.  Proses perusakan pada ikan<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Proses perusakan akibat aksi enzim ini berlangsung terus sampai bakteri tumbuh dan mengambil alih proses kerusakan. Insang pun menjadi kecokelatan atau kepucatan, berlendir tebal. Daging lembek mudah terurai, jika ditekan sulit pulih kembali bekasnya. Bau makin amis lalu menjadi tidak sedap dan busuk, terutama pada insang dan perut. Ikan pun akhirnya busuk.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berbeda dengan daging yang masih bagus meskipun sudah 7 - 12 jam setelah hewan dipotong, proses perusakan pada ikan berlangsung jauh lebih cepat. Oleh karena itu, proses penurunan mutu kesegaran ikan ini harus dihambat. Penghambatan ini harus dilakukan sejak awal, yaitu sejak ikan ditangkap, didaratkan, selama transportasi hingga pengolahan. Pengesan merupakan cara paling sederhana untuk menghambat penurunan mutu ikan tanpa banyak menyebabkan perubahan sehingga sifat ikan segar masih ada.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Begitu sampai di tempat pengolahan, ikan harus segera ditangani dengan baik. Ikan disortasi menurut jenis, mutu, dan ukurannya. Ikan yang pecah perut, pecah, atau patah (rusak fisik)  dipisahkan.  Sambil disortasi,  ikan disiangi  dengan cara dipotong kepala dan dibuang isi perutnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3.  Penyimpanan ikan segar<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika Karena sesuatu hal proses pengolahan bakso belum dapat dilakukan, atau ikan digunakan sebagai cadangan, maka ikan terpaksa disimpan dulu sampai tiba saatnya diolah. Untuk penyimpanan jangka panjang, mungkin pembekuan lebih cocok, tetapi untuk penyimpanan jangka pendek cukup dengan dies di dalam peti insulasi. Ikan disortasi, disiangi, dan dicuci bersih kemudian disusun berlapis-lapis berselang-seling antara ikan dan es.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ke dalam peti insulasi dihamparkan hancuran es 5 - 10 cm lalu ikan disusun berlapis-lapis berselang-seling dengan hancuran es sampai peti insulasi penuh. Di bagian paling atas ditimbun hancuran es agak lebih tebal dan peti ditutup. Perbandingan esrikan sebanyak 1:1 hingga 1:3. Dengan cara seperti ini suhu ikan dapat dipertahankan rendah (sekitar 0°C) dan kesegaran ikan dapat dipertahankan hingga beberapa hari.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika akan digunakan, peti insulasi dibongkar dan ikan dikeluarkan hati-hati. Ikan yang baru dikeluarkan dari peti dibersihkan, dagingnya diarnbil dengan cara difilet.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">B.  Penanganan Daging Ikan Hiu dan Ikan Pari<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk membuat bakso dari daging ikan hiu atau ikan pari diperlukan perlakuan khusus untuk mengurangi bau pesingnya. Di Indonesia, kedua jenis ikan ini biasa diasin atau diasap secara tradisional dalam jumlah dan pada lingkungan yang terbatas. Sudah terbukti pula bahwa daging kedua jenis ikan ini dapat diolah menjadi bakso yang lezat.  Sebagai bahan pembuat bakso, penggunaan daging ikan hiu atau ikan pari dapat dicampurkan dengan daging ikan lain (kakap, tenggiri, tawes, atau daging lain) atau tanpa campuran. Dengan penanganan yang baik, rasa maupun bau pesing pada bakso hiu atau bakso pari tidak terasa lagi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1.   Penyebab bau pesing<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rasa dan bau pesing yang menjadi ciri daging ikan hiu dan pari disebabkan oleh tingginya kandungan senyawa urea di dalam darah. Sebenarnya, adanya urea dalam darah ikan laut bukan hal yang aneh karena semua ikan laut memproduksi urea di dalam darah dan cairan tubuh. Bedanya, ikan laut mampu mengeluarkan urea dari dalam tubuh, tetapi ikan hiu dan pari tidak memiliki kemampuan tersebut. Akibatnya, urea terpaksa ditimbun di dalam darah. Begitu ikan mati, urea dalam darah diubah oleh bakteri menjadi amoniak. Amoniak inilah yang berbau pesing dan bahkan berbahaya bagi kesehatan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kandungan urea pada setiap jenis hiu atau pari tidak sama sehingga bau dan rasa pesingnya pun tidak sama. Ada yang sangat pesing dan ada yang kurang pesing. Hiu macan (Galeocerdo cuvier) misalnya, mengandung urea sekitar 1.990 mg %, sedangkan hiu martil (Sphyma zygaena) 2.330 mg %. Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghilangkan urea beberapa jenis hiu atau pari memerlukan perlakuan lebih banyak daripada jenis lain.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2.  Cara mengurangi bau pesing pada daging ikan hiu dan ikan pari<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kandungan urea pada daging ikan hiu atau ikan pari memang mustahil dihilangkan. Namun, jika kandungan urea tersebut dikurangi sebanyak mungkin, rasa pesing dan bahayanya lebih kecil.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pengurangan bau dan rasa pesing juga dapat dilakukan dengan penanganan yang baik dan benar, pengurangan kandungan urea secara efektif, atau penggunaan suhu rendah yang tepat dan cocok. Pembuangan darah dan pencucian daging dalam air tawar atau larutan garam atau larutan asam dapat mereduksi kandungan urea dalam jumlah besar. Kalau kandungan urea dalam daging sudah di bawah 1.200 mg %, bau pesing sudah tidak terasa lagi. Jika digarami, digoreng, atau ditambah bumbu yang mampu mengalahkan bau pesing, ikan dengan kandungan urea 1.400 mg % pun sudah tidak terasa bau pesingnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">3.  Pembuangan darah dan penanganan di atas kapal<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu cara untuk mengurangi bau pesing pada daging<b> </b>ikan adalah dengan penanganan yang baik dan benar yang<b> </b>diterapkan sejak ikan ditangkap. Penghilangan darah juga banyak<b> </b>mengurangi kandungan urea. Pembuangan darah hendaknya<b> </b>dilakukan selagi ikan masih hidup. Jika darah tidak segera dibuang, selain kandungan ureanya tinggi juga mempengaruhi warna<b> </b>daging. Terlebih jika setelah ditangkap ikan ditangani secara kasar sehingga memar atau terjadi pembekuan darah pada daging.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Cara pembuangan darah akan menentukan banyaknya darah yang dapat dikeluarkan. Jika pisau ditusukkan langsung ke<b> </b>jantung ikan hiu maka darah yang keluar hanya 2 % saja. Kalau<b> </b>yang dipotong saluran darah di dekat tulang pektoral maka<b> </b>darah yang keluar 2 - 2,5 %. Cara yang paling baik adalah<b> </b>dengan memotong pangkal ekor (sirip kaudal). Ketika bagian ini<b> </b>dipotong, jantung hiu masih berdenyut dan darah terpompa ke<b> </b>luar hingga 5 – 6 %. Jika ikan hiu cukup besar, kepala dipotong<b> </b>lalu isi perut diambil dan air dipompakan kuat-kuat melalui saluran darah utama agar darahnya tercuci.<b> </b>Setelah darah dibuang, ikan segera dies (0°C) atau dibekukan (-40°C) sehingga proses pembusukan terhambat. Jangan<b> </b>membiarkan hiu mati terlalu lama dalam air atau tergeletak<b> </b>tanpa terurus. Setelah mati, hiu harus segera dies sehingga<b> </b>kerusakan daging akibat aktivitas bakteri terhambat dan amoniak yang dikandungnya rendah.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">4.  Pencucian urea daging<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selain pembuangan darah, urea dalam daging ikan juga dapat<b> </b>dikurangi dengan pencucian, perendaman dalam air, atau dalam<b> </b>larutan garam atau larutan asam. Dengan pemanasan pun urea<b> </b>dapat berkurang, tetapi cara ini biasanya kurang efektif.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebelum penghilangan bau pesing, daging diambil lalu dipotong menjadi filet yang lebamya 5 - 10 cm, panjang 10 cm, dan<b> </b>tebal 5 cm, atau lebih kecil lagi. Dengan potongan kecil ini<b></b>urea akan lebih banyak kontak dengan larutan pencuci sehingga<b> </b>lebih mudah dan lebih banyak urea yang dapat dihilangkan.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Filet direndam air tawar sambil dicuci dan digosok-gosok<b> </b>lalu dibiarkan terendam di dalam air beberapa jam. Secara<b> </b>periodik, air diganti. Demikian seterusnya sampai bau pesing<b> </b>daging tidak terasa. Jika direndam dalam air selama 8 jam,<b> </b>kandungan ureanya turun 40 %. Makin kecil ukuran filet, makin<b> </b>banyak urea yang dapat dibuang. Filet 50 - 70 g yang direndam<b> </b>selama 1 - 2 jam, kandungan ureanya tinggal 1.000 - 1.200 mg %.<b> </b>Jika dicacah halus, perendaman selama 20 - 25 menit maka urea<b> </b>di dalam daging ikan tinggal 400 - 600 mg %. Jika setelah direndam lalu dipres, urea di dalam daging tinggal 300 - 350 mg %.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika menggunakan larutan garam, filet dicuci larutan garam<b> </b>dapur 5% dan direndam beberapa saat. Pencucian dan perendaman ini dilakukan berulang kali sampai bau pesing hilang.<b> </b>Jika digunakan larutan asam, filet direndam dalam larutan asam<b> </b>laktat 1,5% atau asam sitrat 1,5% atau larutan vinegar lalu<b> </b>dicuci bersih dengan air tawar atau larutan qaram.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">C.  Pembuatan Filet Ikan<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pembuatan filet ikan dilakukan dengan cara sebagai berikut :<b><o:p></o:p></b></span></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ikan disiangi agar isi perut yang menjadi sumber enzim dan bakteri tidak merusakkan daging ikan. Penyiangan dilakukan dengan hati-hati agar isi perut tidak mencemari daging. Setelah disiangi ikan dicuci bersih dan dibuat filet.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ikan diletakkan dengan posisi miring. Dengan pisau khusus, daging pada pangkal insang dipotong sampai ke tulang. Kemudian daging ikan disayat ke arah ekor sampai daging terlepas dari tulang. Selanjutnya, ikan dibalik dan daging disayat dari ekor ke arah kepala. Agar tidak banyak daging tertinggal pada tulang, pisau agak ditekan menempel tulang.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah daging terpisah dari tulang, kulit ikan dipisahkan sehingga diperoleh daging yang bebas tulang dan kulit. Akan tetapi, tidak semua jenis ikan mudah dikuliti. Jika pengulitan sulit dilakukan, pemisahan kulit dapat dilakukan dengan menggunakan meat separator yang sekaligus melumatkan dagingnya.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Filet ikan dicuci bersih dengan air mengalir atau dicuci dalam bak untuk menghilangkan kotoran dan sisa darah. Bak fiber glass merupakan pilihan yang baik karena mudah dibersihkan, dipindah, dan dikeringkan. Air pencuci harus sering diganti tanpa menunggu sampai kotor dan keruh. Jangan lupa, selama preparasi ini, mulai dari pencucian hingga pembuatan filet dan seterusnya, selalu ditambahkan es secukupnya untuk menghambat proses kemunduran kesegaran ikan karena semakin segar ikan semakin baik bakso yang dihasilkan.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penanganan (sortasi, penyiangan, pembuatan filet, pencucian) ikan hendaknya dilakukan di tempat bersih, terlindung dari terik matahari dan terlindung dari kemungkinan kerusakan fisik (misalnya terinjak,  tergencet). Untuk itu, penggunaan meja pengolahan sangat dianjurkan.<o:p></o:p></span></span></li></ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3I217IXtgiF-GSEaDH_MeiOt42w6PoBmtC6KaoRqRPP2kJjYcg4B757AmW9dRsB2EfHxxzmQF6GvGMwU-Bt6Zy0_sb60s1y26Am4d0sJy9mI2TX7WC9f3SyZb8HVEBhR37Ct-hg8IgMD6/s1600/Picture6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="180" data-original-width="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3I217IXtgiF-GSEaDH_MeiOt42w6PoBmtC6KaoRqRPP2kJjYcg4B757AmW9dRsB2EfHxxzmQF6GvGMwU-Bt6Zy0_sb60s1y26Am4d0sJy9mI2TX7WC9f3SyZb8HVEBhR37Ct-hg8IgMD6/s1600/Picture6.png" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pembuatan filet ikan.  Penggunaan meja pengolahan dan stainless steel sangat<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          dianjurkan karena higienis, mudah dibersihkan, dan tahan lama<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">D.  Pelumatan Filet<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah bersih, filet dilumatkan. Agar mudah, filet ikan dipotong-potong kecil sampai setebal 0,5 - 0,7 cm lalu dicuci kembali. Potongan filet ini dilumatkan dengan alat penggiling daging<b> </b>atau meat separator sehingga diperoleh daging ikan lumat.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Daging ikan lumat ini lalu dipisahkan seratnya. Jika perlu,<b> </b>penggilingan dan pemisahan serat diulang sampai serat dan duri<b> </b>terpisahkan semua. Daging lumat yang sudah bebas serat dan<b> </b>duri dicuci selama sekitar 10 menit di dalam bak atau ember<b> </b>dengan air dingin atau air es (5°C) sambil diaduk. Suhu pencucian ini dipertahankan tetap rendah (5°C) dengan menambahkan pecahan es.<o:p></o:p></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiulpd4Q-ygVBcoZ1gal6HSv8ROaeuY9eAbkiYDiEbvP_4bPAiOJIHd7MCOvOWfmKdTdOCpa2xQxJxu_qOyicyaYAiRcBM9YVStytkit31W2p7DLqe0FdHgLBZ1zpIPzowVFSWoOhOZtbxC/s1600/Picture6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="186" data-original-width="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiulpd4Q-ygVBcoZ1gal6HSv8ROaeuY9eAbkiYDiEbvP_4bPAiOJIHd7MCOvOWfmKdTdOCpa2xQxJxu_qOyicyaYAiRcBM9YVStytkit31W2p7DLqe0FdHgLBZ1zpIPzowVFSWoOhOZtbxC/s1600/Picture6.png" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Daging lumat yang bebas serat dan duri dicuci berulang kali sampai<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">          bersih.  Suhu air pencuci dipertahankan rendah (5°C)<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemudian daging lumat ditiriskan sampai cukup tins benar. Dengan proses pelumatan ini rendemen yang diperoleh cukup tinggi, yaitu dapat mencapai 40 – 60 % dari berat ikan, tergantung jenis ikannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">E.  Pembuatan Bakso Ikan<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pembuatan bakso ikan meliputi persiapan bahan yang diperlukan dan proses pembuatannya.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">1.  Bahan pernbuat bakso ikan<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bahan yang diperlukan untuk membuat bakso ikan yaitu<b> </b>daging ikan, tepung tapioka, es, dan bumbu-bumbu.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">a.   Daging ikan<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bahan utama untuk bakso ikan adalah daging ikan dari satu<b> </b>jenis ikan atau campuran daging beberapa jenis ikan. Semakin<b> </b>enak rasa daging ikan maka semakin sedap pula rasa baksonya.<b> </b>Daging ikan yang digunakan hanya daging putihnya saja. Daging<b> </b>putih ini dapat diperoleh dari jenis ikan berdaging putih, misalnya ikan kakap, kerapu, tenggiri, ikan cunang atau remang<b></b>(Congresox talabon).<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jenis ikan berdaging merah tidak bagus dijadikan bakso, kecuali jika ikan tersebut juga memiliki daging putih dan mudah<b> </b>dipisahkan dengan daging merahnya. Misalnya tuna, cakalang,<b></b>tongkol, dan kembung. Selain itu, jenis ikan yang digunakan<b> </b>juga menentukan tekstur dan rendemen bakso yang diperoleh.<b> </b>Jenis ikan gemuk dan sedikit berduri menghasilkan rendemen<b> </b>yang tinggi.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hiu dan ikan pari yang berbau dan berasa posing pun<b> </b>cocok dibuat bakso setelah penyebab bau pesing ini dikurangi.<b> </b>Jenis-jenis ikan air tawar seperti tawes, nila, dan ikan mas, juga<b> </b>bagus dijadikan bakso. Selain itu, teripang juga dapat dijadikan bakso. Tentu saja baksonya menjadi istimewa mengingat<b> </b>teripang dikenal sebagai makanan berkhasiat dan mahal harganya.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">b.  Tepung tapioka<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Agar baksonya lezat, tekstumya bagus, dan bermutu tinggi,<b> </b>jumlah tepung yang digunakan sebaiknya sekitar 10 - 15% dari<b> </b>berat daging.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">c.  Es<o:p></o:p></span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bahan penting lainnya dalam pembuatan bakso adalah es<b> </b>atau air es.  Es yang digunakan sebaiknya berupa es batu.<b><o:p></o:p></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">d.  Bumbu</span></b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bumbu berupa garam dapur halus, sedangkan bumbu penyedap dibuat dari campuran bawang putih dan merica. Garam dapur yang digunakan sekitar 2,5% dan bumbu penyedapnya sekitar 2% dari berat daging. Sebagai bumbu penyedap dapat juga digunakan bumbu campuran bawang merah, bawang putih, dan jahe dengan perbandingan 15 : 3 : 1.  Sebaiknya tidak menggunakan penyedap masakan rnonosodium glutamat atau vetsin.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">2.  Pembuatan bakso ikan<o:p></o:p></span></span></b></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah tiris, daging lumat siap dijadikan bakso. Daging yang sudah halus tadi dilumatkan lagi sambil ditambah garam dapur dan bumbu secukupnya.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah tercampur merata, ke dalam daging lumat itu ditambahkan tepung tapioka sedikit demi sedikit sambil diaduk dan dilumatkan hingga diperoleh adonan yang homogen.  Pada saat pembentukan adonan bakso ikan ditambahkan es batu sekitar 15 – 20 % atau bahkan 30 % dari berat daging ikan lumat. Es ini berfungsi mempertahankan suhu dan menambah air ke dalam adonan.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Adonan yang sudah  homogen  ini  dicetak menjadi bola-bola bakso yang siap direbus. Ukurannya dapat dibuat super, sangat besar, besar, sedang, atau kecil. Berat setiap butir bakso super sekitar 40 g (ukuran 25), sangat besar 30 g (ukuran 30), besar 25 g (ukuran 40), sedang 20 g (ukuran 50), dan ukuran kecil beratnya 15 g (ukuran 60). Ukuran yang lebih kecil lagi, sering disukai, adalah ukuran 100 - 120 atau beratnya setiap butir sekitar 10 g atau kurang.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bola bakso direbus dalam air mendidih hingga matang. Jika bakso sudah mengapung di permukaan air berarti bakso sudah matang dan dapat diangkat. Kematangan bakso juga dapat diperiksa dengan melihat bagian dalam bakso. Biasanya perebusan bakso ini memerlukan waktu sekitar 15 menit. Jika diiris, bekas irisan bakso yang sudah matang tampak mengilap agak transparan, tidak keruh seperti adonan lagi.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah cukup matang,  bakso diangkat dan ditiriskan sambil didinginkan pada suhu ruang. Agar lebih cepat dingin, dapat dibantu dengan kipas angin asal dijaga benar agar tidak terjadi kontaminasi kotoran.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah  dingin,  bakso  dikemas  dalam  kantong  plastik  dan  ditutup rapat. Ukuran kemasan dapat 0,25 - 0,5 kg untuk kemasan eceran, atau 1 kg, atau disesuaikan dengan permintaan pasar. Dapat juga dikemas 5 kg dalam satu kantong plastik, terutama untuk kemasan besar. Setelah dikemas, bakso dipak dalam kotak karton atau kardus untuk dikirim ke pasar. Pada kemasan plastik dan karton dapat dicantumkan label yang menerangkan isi kemasan dan produsennya.<o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Jika belum sempat dikirim, bakso dapat disimpan dulu dalam lemari pendingin atau refrigerator bersuhu 5°C. Penyimpanan seperti ini, suhu terjaga 5°C, bakso dapat tahan hingga 32 hari. Untuk pengiriman jarak jauh, bakso perlu dikemas vakum lalu dibekukan dalam contact plate freezer dan disimpan dalam cold storage.<o:p></o:p></span></span></li></ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-indent: 18pt;">Biasanya, dari 100 kg daging ikan lumat dapat diperoleh 120 - 140 kg bakso, rendemennya mencapai 120 – 140 %. Rendemen berdasarkan berat ikan sangat bervariasi, tergantung jenis ikan yang digunakan, tetapi sebagai gambaran kasar sekitar 40 - 50%. Untuk ikan cunang, rendemen tersebut mencapai 70 - 80%. Rendemen ini sangat ditentukan, mutu protein ikan dan jumlah es yang ditambahkan ketika pembuatan adonan.</span></div><br /><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">cukup disini dlu yah dan untuk lebih detailnya silahkan anda download supaya lengkap dan kami akan bahas sekalian cara buatnya untuk bAKSO Komoditas eksport juga caranya silahkan  di</span></span><b style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="https://www.4shared.com/web/preview/pdf/yCo1pxbvei" target="_blank">lihat</a></b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> dan Download dibawah ini silahkan kiik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="color: lime; font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: large;"><b><a href="https://dc560.4shared.com/download/yCo1pxbvei/PEMBUATAN_BAKSO_IKAN_DAN_DAGIN.pdf?tsid=20171112-141329-65300871&sbsr=d4c7b93f9b770f82871406e7a59f51829c1&bip=MzYuODQuNjkuMjA&lgfp=2000" target="_blank">DOWNLOAD</a></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">DEMIKIAN SEMOGA BERMANFAAT</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">SALAM.........</span></span></div>

PEMBUATAN BAKSO IKAN

PEMBUATAN BAKSO IKAN   Pada dasarnya, hampir semua jenis ikan dapat dimanfaatkan dagingnya untuk diolah menjadi bakso. Bahkan ikan hiu dan i...

Read more »